AS Selidiki 25 Kasus Terorisme Domestik Terkait Rusuh Capitol

AS Selidiki 25 Kasus Terorisme Domestik Terkait Rusuh Capitol

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 11 Jan 2021 12:08 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 06: Protesters gather on the U.S. Capitol Building on January 06, 2021 in Washington, DC. Pro-Trump protesters entered the U.S. Capitol building after mass demonstrations in the nations capital during a joint session Congress to ratify President-elect Joe Bidens 306-232 Electoral College win over President Donald Trump.   Tasos Katopodis/Getty Images/AFP
Momen saat pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol AS pekan lalu (dok. AFP/TASOS KATOPODIS)
Washington DC -

Sedikitnya 25 kasus terorisme domestik tengah diselidiki terkait aksi penyerbuan dan kerusuhan Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) oleh para pendukung Presiden Donald Trump.

Seperti dilansir Reuters, Senin (11/1/2021), hal tersebut diungkapkan oleh seorang anggota Komisi Angkatan Bersenjata pada DPR AS, Jason Crow, dari Partai Demokrat, setelah mendapatkan penjelasan dari Sekretaris Militer AS, Ryan McCarthy.

Menurut Crow, McCarthy memberitahunya bahwa Pentagon menyadari 'kemungkinan ancaman lebih lanjut yang ditimbulkan oleh para calon teroris' beberapa hari ke depan dan termasuk saat pelantikan Presiden terpilih AS, Joe Biden, pada 20 Januari mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Senjata laras panjang, bom molotov, alat peledak dan zip tie telah ditemukan, yang menunjukkan bahwa bencana lebih besar dapat dicegah," tutur Crow menceritakan percakapan via telepon dengan McCarthy.

Disebutkan Crow bahwa McCarthy meyakinkannya bahwa Pentagon sedang bekerja dengan penegak hukum lokal dan federal untuk mengkoordinasikan persiapan keamanan setelah apa yang dia gambarkan sebagai 'pelaporan ancaman penegakan hukum yang tidak memadai' sebelum insiden pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Crow mengatakan dirinya juga membahas soal laporan-laporan yang menyebut ada anggota militer aktif dan cadangan yang terlibat kerusuhan di Gedung Capitol AS. Crow mendesak McCarthy untuk mempercepat penyelidikan dan melibatkan pengadilan militer.

Tidak hanya itu, dia juga meminta kepastian bahwa tidak ada tentara yang dikerahkan pada 20 Januari mendatang, yang bersimpati pada militan domestik. McCarthy, menurut Crow, setuju untuk mengambil 'langkah-langkah tambahan'.

Sebelumnya, Biden menyebut para pendukung Trump yang rusuh di Gedung Capitol AS sebagai 'teroris domestik'. Sedikitnya lima orang, termasuk satu polisi, tewas dalam kerusuhan yang terjadi saat Kongres AS menggelar sidang pengesahan kemenangan Biden dalam pilpres AS 2020.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads