Ramai Seruan Pencopotan Trump Usai Rusuh Capitol, Ini Kata Biden

Ramai Seruan Pencopotan Trump Usai Rusuh Capitol, Ini Kata Biden

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 09 Jan 2021 09:06 WIB
President-elect Joe Biden speaks after the Electoral College formally elected him as president, Monday, Dec. 14, 2020, at The Queen theater in Wilmington, Del. (AP Photo/Patrick Semansky)
Joe Biden (Foto: AP Photo/Patrick Semansky)
Jakarta -

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengindikasikan bahwa dirinya tidak mendukung langkah-langkah untuk memakzulkan Presiden Donald Trump. Biden mengatakan bahwa cara tercepat untuk mengeluarkannya dari jabatan adalah melalui transisi dalam dua minggu.

"Cara tercepat yang akan terjadi adalah kami dilantik pada tanggal 20," kata Biden, yang akan diambil sumpahnya pada 20 Januari mendatang.

"Apa yang sebenarnya terjadi sebelum atau sesudah, itu keputusan yang akan dibuat oleh Kongres. Tapi itulah yang saya nantikan: dia meninggalkan jabatannya," imbuh Biden seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Biden menyampaikan hal itu saat berbicara kepada para wartawan di kampung halamannya di Wilmington, dua hari setelah massa pendukung Trump menyerbu gedung Capitol AS yang merupakan gedung Kongres.

Para pemimpin Demokrat di Kongres mendapatkan momentum untuk mencoba memakzulkan Trump untuk kedua kalinya dalam masa kepresidenannya. Namun, sejauh ini hanya ada sedikit dukungan di antara Partai Republik, meskipun mereka juga dengan keras mengutuk perilaku Trump yang menghasut massa untuk berdemo di gedung Capitol AS.

Ini adalah reaksi pertama Biden terhadap usulan pemakzulan Trump atau upaya untuk membujuk Wakil Presiden Mike Pence menggunakan amandemen ke-25 Konstitusi untuk mencopot Trump dari jabatannya.

Keragu-raguan Biden untuk mendukung partainya terkait pemakzulan Trump mencerminkan fakta bahwa dia menghadapi tugas berat dalam bekerja untuk menyembuhkan perpecahan dalam masyarakat AS usai pilpres November 2020.

"Kami akan melakukan tugas kami dan Kongres dapat memutuskan bagaimana melanjutkannya," ujar Biden.

Sementara itu, peran Trump dalam penghasutan para perusuh di Capitol, Washington DC mulai diusut oleh jaksa-jaksa federal AS. Orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan turut diselidiki.

Seperti dilansir CNN, Jumat (8/1/2020), aparat penegak hukum di Washington DC bergerak cepat menjeratkan dakwaan-dakwaan pidana terhadap para perusuh yang menyerbu Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat. Di dalam Gedung Capitol, para perusuh memicu kekacauan dan melakukan aksi perusakan.

Para perusuh itu diketahui ikut berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS bersama ribuan pendukung Trump yang memprotes hasil pilpres. Aksi penyerbuan itu terjadi saat Kongres AS tengah menggelar sidang pengesahan kemenangan Biden, di gedung yang sama.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads