Otoritas ibu kota Bangkok, Thailand, akan menutup semua sekolah di wilayahnya selama dua pekan setelah liburan Tahun Baru. Penutupan sekolah ini dilakukan saat otoritas Thailand memperketat langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran wabah baru virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (2/1/2021), jumlah kasus Corona di Thailand mengalami lonjakan setelah terdeteksinya klaster penularan baru di beberapa wilayah. Tercatat pada Jumat (1/1) waktu setempat, sedikitnya 279 kasus Corona dilaporkan di Thailand dalam sehari.
Sebagian besar kasus baru itu merupakan kasus penularan lokal atau penularan di tengah masyarakat, dengan kebanyakan terkait klaster penularan para pekerja migran di Provinsi Samut Sakhon dan beberapa terkait klaster penularan kasino ilegal di Provinsi Rayong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satuan tugas pemerintah untuk COVID-19 juga melaporkan dua kematian tambahan dalam 24 jam terakhir. Sejauh ini, total 7.163 kasus Corona terkonfirmasi di Thailand, dengan 63 kematian.
Penularan terkait klaster baru itu mulai merambah ke Bangkok dan otoritas setempat memutuskan untuk memperketat pembatasan demi mengendalikan penyebaran virus Corona. Salah satu langkah yang diambil adalah menutup sekolah-sekolah.
"Kami mulai mendeteksi kasus baru terkait para pelajar dan bisnis jasa lainnya," sebut juru bicara Otoritas Metropolitan Bangkok, Pongsakorn Kwanmuang.
"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menutup lebih banyak tempat," imbuhnya.
Simak juga video 'Kasus Corona Naik, Pemerintah Thailand: Kooperatif Atau Lockdown':
Lebih lanjut dijelaskan Pongsakorn bahwa seluruh sekolah, pusat aktivitas anak muda dan lanjut usia, pre-school dan pusat tutorial akan ditutup mulai 4 Januari hingga 17 Januar mendatang.
Fasilitas publik lainnya, termasuk taman hiburan, playground, tempat pemandian umum dan panti pijak akan ditutup mulai Sabtu (2/1) waktu setempat.
Disebutkan juga oleh Pongsakorn bahwa otoritas kota Bangkok sedang mempertimbangkan pembatasan di restoran, namun diskusi lebih lanjut dengan satuan tugas pemerintah untuk COVID-19 perlu dilakukan.