Iran: Pembunuh Jenderal Soleimani 'Tak Akan Aman di Bumi'

Iran: Pembunuh Jenderal Soleimani 'Tak Akan Aman di Bumi'

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 02 Jan 2021 12:45 WIB
FILE - In this Thursday, Feb. 11, 2016, file photo, Qassem Soleimani, commander of Irans Quds Force, attends an annual rally commemorating the anniversary of the 1979 Islamic revolution, in Tehran, Iran. Iraqi TV and three Iraqi officials said Friday, Jan. 3, 2020, that Gen. Qassem Soleimani, the head of IranÒ€ℒs elite Quds Force, has been killed in an airstrike at BaghdadÒ€ℒs international airport. (AP Photo/Ebrahim Noroozi, File)
Qasem Soleimani tewas dalam serangan drone AS pada 3 Januari 2020 (AP Photo/Ebrahim Noroozi, File)
Teheran -

Otoritas Iran melontarkan peringatan menjelang peringatan setahun meninggalnya jenderal top Iran, Qasem Soleimani, yang tewas dibunuh dalam serangan drone Amerika Serikat (AS). Ditegaskan Iran bahwa para pembunuh Soleimani 'tidak akan aman di Bumi'.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (2/1/2021), ketua otoritas kehakiman Iran, Ebrahim Raisi, melontarkan peringatan tersebut dalam sebuah acara untuk mengenang Soleimani di Teheran pada Jumat (1/1) waktu setempat.

Raisi menyatakan bahwa bahkan Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan drone itu, tidak 'kebal dari keadilan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soleimani yang menjabat Komandan Pasukan Quds -- sayap operasi asing Korps Garda Revolusi Islam Iran -- tewas dalam serangan drone AS di Bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020 lalu. Insiden itu semakin menambah ketegangan antara AS dan Iran.

"Mereka akan menyaksikan pembalasan dendam yang parah. Apa yang terjadi sejauh ini hanya sekilas saja," sebut Raisi dalam acara yang digelar di Universitas Teheran tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jangan mengira bahwa seseorang, sebagai Presiden Amerika, yang tampil sebagai pembunuh atau memerintahkan pembunuhan, mungkin kebal dari penegakan keadilan. Tidak pernah," tegasnya.

"Mereka yang memiliki peran dalam pembunuhan dan kejahatan ini tidak akan aman di Bumi," cetus Raisi.

Acara itu dihadiri oleh para pejabat Iran dan para perwakilan dari berbagai negara sekutu dan pasukan regional, seperti Suriah, Irak, Lebanon dan Yaman. Acara peringatan terpisah akan digelar dalam beberapa hari ke depan di Kerman, kampung halaman Soleimani yang menjadi lokasi jenazahnya dimakamkan.

Para pejabat tinggi Iran, termasuk pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pembunuhan Soleimani akan menghadapi balasannya.

Beberapa hari setelah Soleimani tewas, Iran melancarkan serentetan serangan rudal ke pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS dan koalisi lainnya, dengan Trump menahan diri untuk memberikan respons militer lebih lanjut.

Para pemimpin Iran menyebut serangan rudal itu sebagai 'tamparan' dan menjanjikan bahwa 'balas dendam yang parah' menunggu.

Pengganti Soleimani, Esmail Qaani, juga melontarkan peringatan terpisah pada Jumat (1/1) waktu setempat, yang menegaskan bahwa Iran siap untuk membalas dan menyatakan balasan itu bisa datang dari mana saja.

"Dari dalam rumah Anda (AS-red) sendiri, mungkin akan muncul seseorang yang akan membalas kejahatan Anda," cetus Qaani seperti dilansir Reuters. "Kejahatan Amerika tidak akan menghalangi pasukan Quds untuk melanjutkan perlawanannya," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads