Sengaja Rusak 500 Dosis Vaksin COVID-19, Pegawai RS di AS Ditangkap

Sengaja Rusak 500 Dosis Vaksin COVID-19, Pegawai RS di AS Ditangkap

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Jumat, 01 Jan 2021 17:11 WIB
FILE - In this July 27, 2020, file photo, a nurse prepares a shot as a study of a possible COVID-19 vaccine, developed by the National Institutes of Health and Moderna Inc., gets underway in Binghamton, N.Y. The U.S. is poised to give the green light as early as Friday, Dec. 18, to a second COVID-19 vaccine, a critical new weapon against the surging coronavirus. Doses of the vaccine developed by Moderna Inc. and the National Institutes of Health will give a much-needed boost to supplies as the biggest vaccination effort in the nation’s history continues. (AP Photo/Hans Pennink, File)
Ilustrasi vaksin (Foto: AP Photo/Hans Pennink)
Wisconsin -

Seorang karyawan rumah sakit di Wisconsin, Amerika Serikat ditangkap polisi. Karyawan itu ditangkap setelah diduga dengan sengaja merusak setidaknya 500 dosis vaksin virus Corona (COVID-19).

Dilansir The Guardian dan Washington Post, Jumat (1/1/2021), pria yang tidak disebutkan namanya itu ditangkap atas tuduhan tingkat pertama yang secara sembrono membahayakan keselamatan, memalsukan obat resep dan kriminal merusak properti. Dia ditahan di penjara daerah, menurut pernyataan dari departemen kepolisian.

Penangkapan itu bermula dari laporan Aurora Medical Center di Grafton, Wisconsin. Pusat kesehatan itu melaporkan bahwa ratusan dosis vaksin telah rusak pada Sabtu (26/12/2020) lalu, lantaran seorang karyawan secara tidak sengaja membiarkannya keluar dari lemari es semalaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 hanya dapat disimpan pada suhu kamar selama 12 jam dan setelah dicairkan tidak dapat dibekukan kembali. Polisi dan FBI serta Food and Drug Administration (FDA) pun turun tangan menyelidiki peristiwa itu.

Namun, pada Rabu (30/12/2020), sistem kesehatan mengumumkan temuannya, bahwa tindakan tersebut disengaja. Pada hari berikutnya, para pimpinan Aurora Health mengatakan botol berisi vaksin itu itu telah dikeluarkan tidak hanya sekali tetapi dua kali, meningkatkan keraguan tentang keefektifan beberapa lusin suntikan yang diberikan pada hari Sabtu.

ADVERTISEMENT

Presiden Aurora Health Care Medical Group, Jeff Bahr, mengungkapkan pada penyelidikan internal, pejabat rumah sakit awalnya meyakini insiden tersebut tidak disengaja.

Botol vaksin Moderna, menurut mereka, telah ditinggalkan begitu saja pada Jumat malam, dan mereka bergegas untuk memberikan dosis yang mereka yakini pada saat itu masih dapat digunakan. Bahr mengatakan, mereka menggunakan hampir 60 dan membuang sisanya.

Saat penyelidikan terus dilakukan, kata Bahr, kecurigaan terhadap karyawan itu pun semakin besar. "Kami menjadi semakin curiga terhadap perilaku individu yang dipermasalahkan," ujarnya.

Tonton video '1 Januari 2021: Corona RI Tambah 8.072 Kasus-6.839 Sembuh':

[Gambas:Video 20detik]



Buntutnya, karyawan yang kini telah dipecat itu pun diskors. Dia kemudian mengaku sengaja mengeluarkan vaksin dari lemari es. Tak hanya itu, karyawan itu juga dengan sengaja mengeluarkan dan mengembalikan vaksin ke lemari es pada malam sebelumnya, tepatnya saat malam Natal, 24 Desember 2020.

Pengakuan itupun memperjelas bahwa hampir lima lusin orang yang menerima vaksinasi pada 26 Desember mungkin tidak mendapatkan perlindungan penuh. Dia mengatakan Aurora Health bekerja sama dengan Moderna dan FDA tengah "mencari strategi" untuk memastikan orang-orang ini benar-benar diinokulasi melawan virus. Dia juga mengatakan masing-masing individu itu telah dihubungi.

"Tidak ada bukti bahwa vaksinasi membahayakan mereka selain kurang efektif atau tidak efektif," ujar Bahr.

Sekretaris Kesehatan Wisconsin, Andrea Palm mengatakan departemennya telah bekerja dengan pejabat Aurora Health untuk menyelidiki kasus ini. Dia pun kecewa vaksin Covid-19 terbuang percuma akibat tindakan itu.

"Sangat mengecewakan bahwa vaksin COVID-19 terbuang percuma di Wisconsin," dia menambahkan dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post.

Halaman 2 dari 2
(mae/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads