Otoritas kota Rio de Janeiro, Brasil, mengumumkan bahwa pihaknya akan memblokir akses ke pantai saat malam pergantian tahun pada 31 Desember. Hal ini untuk mencegah keramaian di salah satu kota di Brasil yang terkena dampak parah pandemi virus Corona.
Dilansir AFP, Selasa (29/12/2020), langkah-langkah itu akan mencakup larangan kendaraan di sepanjang 30 kilometer dari garis pantai Rio, di mana jutaan orang biasanya berkumpul setiap 31 Desember untuk merayakan Tahun Baru dengan pertunjukan kembang api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya penduduk lingkungan sekitar yang bisa berjalan di daerah tersebut. Pelanggaran dapat dikenai denda hingga 15.000 Reals (Rp 40 juta).
"Kami harus mengirimkan pesan yang tegas dan langsung kepada warga," kata Alexandre Cardeman, kepala Pusat Operasi Rio, yang bertanggung jawab atas keamanan dan pengawasan video lalu lintas.
"Yang ingin kami jelaskan, di luar batasan itu, banyak yang bergantung pada kami," katanya. "Habiskan Tahun Baru secara sadar diri dan tetaplah berada di rumah."
Minggu lalu, kantor wali kota mengumumkan bahwa masuk ke lingkungan Copacabana, pusat perayaan Tahun Bar, akan dilarang mulai pukul 20.00 waktu setempat pada 31 Desember mendatang.
Tonton juga 'Karnaval Rio de Janeiro di Brasil Ditunda Gegara Virus Corona':
Penghalang polisi akan dipasang untuk memblokir transportasi umum dan kendaraan pribadi, dan kereta bawah tanah akan berhenti beredar di area tersebut.
Kantor wali kota awalnya merencanakan perayaan virtual dengan pertunjukan musik online tetapi membatalkan acara resmi apa pun dua minggu lalu.
Brasil, dengan lebih dari 191.000 kematian akibat Corona, memiliki jumlah kematian tertinggi kedua akibat pandemi virus Corona, setelah Amerika Serikat.
Di Rio sendiri, jumlah kematian mencapai lebih dari 15.000 orang, dengan tingkat kematian 216 per 100.000 penduduk - lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional.