Ledakan telat terjadi di pusat Kota Nashville, Amerika Serikat dan melukai 3 orang. Saksi sekitar menyebut suara ledakan itu sangat terdengar keras.
"Itu adalah ledakan yang sangat keras," kata Joseph Fafara, pria asal Philadelphia, yang mendengar ledakan itu, seperti dilansir dari AP, Sabtu (26/12/2020).
Dia mengatakan dia pergi ke Tennessee bersama keluarganya pada Natal karena negara bagian memiliki batasan COVID-19 yang lebih longgar daripada Philadelphia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mencoba merasionalisasi bahwa itu gempa bumi atau semacamnya. Tapi jelas itu bukan gempa bumi," lanjutnya.
Fafara kemudian pergi keluar untuk melihat kerusakan tetapi barikade polisi sudah dipasang. Asap hitam dan kobaran api terlihat Jumat pagi mengepul dari daerah itu, yang dipenuhi dengan bar, restoran, dan tempat ritel lainnya dan dikenal sebagai jantung pusat turis di pusat kota Nashville.
Buck McCoy, yang tinggal di dekat daerah tersebut, memposting video di Facebook yang menunjukkan air mengalir dari langit-langit rumahnya. Alarm berbunyi di latar belakang dan tangisan orang-orang dalam keadaan darurat. Api terlihat di jalan di luar.
McCoy mengatakan dia mendengar suara tembakan 15 menit sebelum ledakan mengguncang gedungnya. McCoy mengatakan jendela rumahnya sepenuhnya pecah.
"Semua jendelaku, semuanya tertiup ke kamar sebelah. Jika saya berdiri di sana, itu akan sangat mengerikan, "katanya.
"Rasanya seperti bom. Itu sebesar itu, "katanya kepada The Associated Press.
"Ada sekitar empat mobil yang terbakar. Saya tidak tahu apakah suhunya begitu panas sehingga mereka hanya terbakar, dan pepohonan semua hancur berantakan, "katanya.
Sebelumnya, Ledakan itu diduga bersumber dari sebuah motorhome, atau mobil yang digunakan sebagai tempat tinggal. Dilansir dari AFP, Sabtu (26/12/2020), pihak kepolisian menilai ledakan tersebut sebagai tindakan yang disengaja. Ledakan terjadi pada pukul 6:30 pagi (1130 GMT) di bagian kota AS bagian selatan yang sebagian besar sepi karena dini hari dan Hari Natal.
(eva/eva)