AS Terapkan Lebih Banyak Pembatasan Visa untuk Pejabat China

AS Terapkan Lebih Banyak Pembatasan Visa untuk Pejabat China

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 22 Des 2020 16:21 WIB
Pria Singapura mengaku jadi mata-mata China di AS
Ilustrasi (dok. BBC World)
Washington DC -

Otoritas Amerika Serikat (AS) menerapkan tambahan pembatasan visa untuk para pejabat China terkait dugaan pelanggaran HAM. Langkah ini semakin menambah tindakan tegas terhadap China menjelang berakhir masa jabatan Presiden Donald Trump.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (22/12/2020), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyatakan pembatasan itu berdampak pada para pejabat China yang diyakini bertanggung jawab atau terlibat dalam menindas praktisi agama, kelompok etnis minoritas, pembangkang dan lainnya.

"Penguasa otoriter China memberlakukan pembatasan yang kejam terhadap kebebasan berekspresi, beragama atau berkeyakinan, berserikat dan hak untuk berkumpul secara damai milik rakyat China. Amerika Serikat sudah memperjelas bahwa pelaku pelanggaran HAM seperti ini tidak diterima di negara kami," ucap Pompeo dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak dijelaskan lebih lanjut pembatasan tambahan yang diterapkan AS, namun pada bulan ini, Departemen Luar Negeri AS mengurangi validitas visa AS untuk anggota Partai Komunis China (CCP) menjadi hanya satu bulan saja.

Hubungan AS dan China merosot ke level terburuk dalam beberapa dekade terakhir saat dua perekonomian teratas dunia ini berselisih dalam beberapa isu, mulai dari wabah virus Corona (COVID-19), undang-undang keamanan nasional China untuk Hong Kong, perdagangan dan spionase.

ADVERTISEMENT

Pada Jumat (18/12) lalu, otoritas AS menambahkan belasan perusahaan China, termasuk pembuat chip, Semicondutor Manufacturing International Corp dan produsen drone, SZ DJI Technology Co Ltd, ke dalam daftar hitam perdagangan.

Sementara pada Senin (21/12) waktu setempat, Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), Chad Wolf, menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut untuk China, yang disebutnya memberikan ancaman semakin meningkat kepada AS.

Dalam forum diskusi think-tank Heritage Foundation, Wolf menyebut pembatasan itu termasuk pengetatan visa bagi anggota CCP dan larangan lebih luas untuk barang-barang China yang dibuat dengan kerja paksa. Disebutkan Wolf bahwa DHS juga mengkaji aktivitas pembuat televisi China, TCL Electronics Holdings.

Dia menyebut bahwa DHS 'terus mengembangkan dan mengharapkan untuk segera menerbitkan' larangan di seluruh wilayah yang mencakup 'kategori utama produk-produk yang diproduksi dengan kerja paksa' di kawasan Xinjiang, China.

Wolf tidak menjelaskan lebih lanjut, namun dia tampaknya merujuk pada larangan impor yang luas untuk semua produk kapas dan tomat dari Xinjiang yang dipertimbangkan pemerintahan Trump ini, sebelum memilih menerapkan larangan lebih kecil untuk entitas tertentu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads