.webp)
Brasil mencatat lebih dari 1.000 kematian akibat infeksi virus Corona selama periode 24 jam, untuk pertama kalinya sejak September.
Demikian penghitungan pemerintah Brasil pada Kamis (17/12) waktu setempat.
Dengan 1.092 kematian baru dalam sehari itu membuat total kematian akibat virus Corona di Brasil kini mencapai hampir 185.000 kematian - angka tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara Amerika Selatan itu juga mencatat hampir 70.000 kasus infeksi baru dalam waktu 24 jam terakhir pada Kamis (17/12) waktu setempat. Dengan demikian, total jumlah kasus infeksi Corona hingga kini mencapai lebih dari 7,1 juta kasus.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/12/2020), kasus-kasus baru dan kematian telah melonjak sejak November di negara berpenduduk 212 juta itu. Keadaan semakin memburuk dengan mendekati musim liburan.
Angka tersebut turun setelah periode yang lama dari Juni hingga Agustus dengan jumlah kematian harian lebih dari 1.000 kematian.
Ada juga kekhawatiran tentang rencana imunisasi nasional Brasil yang telah banyak dikritik.
Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro secara luas dikritik karena meremehkan pandemi, meskipun dia sendiri pernah terjangkit COVID-19.
Bahkan sehari sebelum mengumumkan rencana imunisasi Brasil, dia menimbulkan kontroversi dengan menyatakan dirinya tidak akan divaksinasi.
Dia juga mendiskreditkan vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh laboratorium China, Sinovac, yang diproduksi secara lokal oleh Butantan Institute dengan dukungan dari gubernur negara bagian Sao Paulo Joao Doria, yang diperkirakan akan menantang Bolsonaro untuk menjadi presiden pada tahun 2022.
