Vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 bakal diterima di rumah sakit dan pusat kesehatan di seluruh Amerika Serikat pada Senin pagi. Seorang pejabat tinggi AS mengatakan vaksin itu siap untuk disuntikkan ke jutaan orang Amerika yang paling rentan.
Dilansir AFP, Minggu (13/12/2020) vaksin itu akan mulai meninggalkan pabrik Pfizer di Kalamazoo, Michigan pada Minggu. Vaksin disimpan dalam kotak berisi es kering yang mampu bertahan pada -70 derajat Celcius (-94 derajat Fahrenheit), suhu dingin yang diperlukan untuk mengawetkan obat.
Jenderal Gus Perna, yang mengawasi operasi logistik besar-besaran sebagai bagian dari Operasi Kecepatan Warp pemerintah ini, menyamakan momen tersebut dengan D-Day di Perang Dunia II.
"Saya sangat yakin 100 persen bahwa kami akan mendistribusikan dengan aman, komoditas berharga ini, vaksin ini, diperlukan untuk mengalahkan musuh COVID," katanya kepada wartawan.
Hal tersebut dilakukan karena virus korona melonjak di seluruh negeri tidak seperti sebelumnya. Jumlah kematian sekarang mendekati 300.000 dan hampir 16 juta kasus infeksi.
Selama dua minggu terakhir ini, AS telah beberapa kali melampaui 2.000 kematian terkait COVID per hari. Angka tersebut menyaingi jumlah korban yang terlihat pada hari-hari awal pandemi.
Perna mengatakan ratusan tempat, termasuk rumah sakit hingga pusat distribusi lainnya, akan menerima vaksin dari Senin hingga Rabu. Pengiriman in akan mencakup gelombang pertama dari sekitar tiga juta orang yang divaksinasi.
Diberitakan sebelumnya, Otoritas Amerika Serikat (AS) memulai proses vaksinasi. Lansia hingga tenaga kesehatan (Nakes) akan menjadi prioritas disuntik vaksin virus Corona (COVID-19).
Presiden AS, Donald Trump mengatakan pihaknya mulai memberikan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. Keputusan ini disampaikan Trump setelah badan pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin tersebut pada Jumat (11/12) malam waktu setempat.
"Vaksin pertama akan diberikan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/12).
(ibh/ibh)