Otoritas Amerika Serikat (AS) memulai proses vaksinasi. Lansia hingga tenaga kesehatan (Nakes) akan menjadi prioritas disuntik vaksin virus Corona (COVID-19).
Presiden AS, Donald Trump mengatakan pihaknya mulai memberikan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. Keputusan ini disampaikan Trump setelah badan pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin tersebut pada Jumat (11/12) malam waktu setempat.
"Vaksin pertama akan diberikan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump mengatakan otoritas setempat telah mengirimkan vaksin ke setiap negara bagian. Serta melakukan kerja sama dengan lembaga terkait.
"Melalui kemitraan kami dengan FedEx dan UPS, kami telah mulai mengirimkan vaksin ke setiap negara bagian," kata Trump seraya menambahkan bahwa para gubernur akan memutuskan siapa yang akan menerima suntikan pertama di negara bagian mereka.
Trump menyebut warga lanjut usia akan menjadi orang pertama untuk divaksinasi. Menyusul pertugas kesehatan.
"Kami ingin warga lanjut usia kita, petugas kesehatan dan para responder pertama berada di antrean pertama," ujar Trump.
"Ini akan dengan cepat dan dramatis mengurangi kematian dan rawat inap," imbuhnya.
Otoritas yang dikeluarkan oleh FDA ini, maka Amerika Serikat mengikuti Inggris, Bahrain, dan Kanada yang menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.
"FDA memberikan otorisasi untuk penggunaan darurat vaksin COVID-19. Ini adalah tonggak penting memerangi pandemi dahsyat yang telah mempengaruhi banyak keluarga di Amerika Serikat dan dunia," ujar Stephen Hann, Komisioner FDA seperti dilansir The Guardian, Sabtu (12/12).
"Persetujuan penggunaan darurat ini menjanjikan sebuah perubahan dalam pandemi," tutur Direktur Pusat Evaluasi Biologi dan Riset FDA, Peter Marks.
Marks menyebut kebijakan vaksinasi ini dipandu oleh kajian sains. Data menunjukkan vaksin ini aman dan efektif.
"Sains memandu kami dalam pengambilan keputusan kami. Data menunjukkan keamanan dan keefektifan dari vaksin Pfizer-BioNTech ini, manfaat dari vaksin lebih besar dari risikonya," kata Marks.
Melalui persetujuan ini, Pfizer akan mengirim 2,9 juta dosis vaksin dalam beberapa hari ke depan. Para tenaga kesehatan bakal menjadi kelompok prioritas yang akan divaksin.
Pemerintah AS menargetkan untuk memvaksinasi 20 juta tenaga kesehatan dan kaum lanjut usia sebelum akhir tahun ini.