Trump: Vaksin Corona Pertama Akan Diberikan Kurang dari 24 Jam

Trump: Vaksin Corona Pertama Akan Diberikan Kurang dari 24 Jam

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 12 Des 2020 13:27 WIB
President Donald Trump walks on the South Lawn of the White House in Washington, Sunday, Nov. 29, 2020, after stepping off Marine One. Trump is returning from Camp David. (AP Photo/Patrick Semansky)
Presiden AS Donald Trump (Foto: AP Photo/Patrick Semansky)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa otoritas AS akan mulai memberikan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dalam waktu kurang dari 24 jam. Hal ini disampaikan Trump setelah badan pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin tersebut pada Jumat (11/12) malam waktu setempat.

"Vaksin pertama akan diberikan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Trump dalam pidato yang disiarkan televisi di Twitter seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/12/2020).

"Melalui kemitraan kami dengan FedEx dan UPS, kami telah mulai mengirimkan vaksin ke setiap negara bagian," kata Trump seraya menambahkan bahwa para gubernur akan memutuskan siapa yang akan menerima suntikan pertama di negara bagian mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin warga lanjut usia kita, petugas kesehatan dan para responder pertama berada di antrean pertama," ujar Trump.

"Ini akan dengan cepat dan dramatis mengurangi kematian dan rawat inap," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dengan otorisasi yang dikeluarkan FDA maka Amerika Serikat mengikuti Inggris, Bahrain, dan Kanada yang menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.

"FDA memberikan otorisasi untuk penggunaan darurat vaksin COVID-19. Ini adalah tonggak penting memerangi pandemi dahsyat yang telah mempengaruhi banyak keluarga di Amerika Serikat dan dunia," ujar Stephen Hann, Komisioner FDA seperti dilansir The Guardian, Sabtu (12/12/2020).

"Persetujuan penggunaan darurat ini menjanjikan sebuah perubahan dalam pandemi," tutur Direktur Pusat Evaluasi Biologi dan Riset FDA, Peter Marks.

Marks mengatakan bahwa keputusan penggunaan vaksin ini telah menggunakan kajian sains.

"Sains memandu kami dalam pengambilan keputusan kami. Data menunjukkan keamanan dan keefektifan dari vaksin Pfizer-BioNTech ini, manfaat dari vaksin lebih besar dari risikonya," kata Marks.

Dengan persetujuan ini, Pfizer akan mengirim 2,9 juta dosis vaksin dalam beberapa hari ke depan. Para tenaga kesehatan bakal menjadi kelompok prioritas yang akan divaksin.

Pemerintah AS menargetkan untuk memvaksinasi 20 juta tenaga kesehatan dan kaum lanjut usia sebelum akhir tahun ini.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads