Vaksinasi Corona Massal dengan Sputnik V Dimulai di Moskow

Vaksinasi Corona Massal dengan Sputnik V Dimulai di Moskow

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 05 Des 2020 16:31 WIB
In this handout photo taken on Thursday, Aug. 6, 2020, and provided by Russian Direct Investment Fund, a new vaccine is on display at the Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology in Moscow, Russia. Russia on Tuesday, Aug. 11 became the first country to approve a coronavirus vaccine for use in tens of thousands of its citizens despite international skepticism about injections that have not completed clinical trials and were studied in only dozens of people for less than two months. (Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct Investment Fund via AP)
Ilustrasi -- Vaksin Corona buatan Rusia (AP Photo/Alexander Zemlianichenko Jr)
Moskow -

Otoritas Moskow di Rusia mulai mendistribusikan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Rusia, Sputnik V, ke sedikitnya 70 klinik setempat. Pendistribusian ini menandai dimulainya vaksinasi massal di wilayah Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/12/2020), satuan tugas virus Corona kota Moskow menyatakan bahwa vaksin buatan Rusia pertama-tama akan diberikan kepada para dokter dan pekerja medis lainnya, juga guru dan para pekerja sosial karena mereka memiliki risiko tinggi tertular Corona.

"Anda bekerja di institusi pendidikan dan memiliki prioritas utama untuk mendapatkan vaksin COVID-19, gratis," demikian pesan singkat yang diterima seorang warga Moskow yang berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar (SD) pada Sabtu (5/12) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu kota Moskow yang menjadi pusat pandemi Corona di Rusia, sejauh ini melaporkan lebih dari 632 ribu kasus Corona. Dalam 24 jam terakhir, otoritas Moskow melaporkan tambahan 7.993 kasus Corona, yang lebih banyak dari tambahan sehari sebelumnya.

"Selama lima jam pertama, 5 ribu orang mendaftar untuk disuntik (vaksin Corona) -- guru, dokter, pekerja sosial, orang-orang yang saat ini paling mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka," sebut Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin.

ADVERTISEMENT

Untuk vaksinasi massal di Moskow, usai para penerimanya dibatasi hingga 60 tahun. Orang-orang dengan penyakit bawaan atau kondisi tertentu, kemudian wanita hamil dan mereka yang memiliki gangguan pernapasan selama dua pekan terakhir dilarang ikut program vaksinasi ini.

Rusia telah mengembangkan dua vaksin Corona, yakni Sputnik V yang didukung oleh Dana Investasi Langsung dan satu vaksin lainnya yang dikembangkan oleh Institut Vector di Siberia, dengan uji klinis terakhir untuk kedua vaksin masih belum selesai.

Para ilmuwan menyuarakan kekhawatiran soal terlalu cepatnya proses pengembangan vaksin buatan Rusia. Diketahui bahwa izin regulasi dan vaksinasi massal dilakukan sebelum uji klinis selesai dilakukan untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya.

Vaksin Sputnik V akan disuntikkan dua kali, dengan dosis kedua diberikan sekitar 21 hari setelah suntikan pertama.

Otoritas Moskow menutup semua tempat umum, termasuk taman dan kafe, dengan pengecualian untuk delivery, sejak akhir Maret lalu. Polisi melakukan patroli di jalanan untuk mencari siapa saja yang melanggar aturan. Pembatasan Corona di Moskow mulai dilonggarkan sejak pertengahan Juni lalu.

Secara keseluruhan, total 2.431.731 kasus Corona kini terkonfirmasi di wilayah Rusia, dengan lebih dari 42 ribu kematian. Pada Sabtu (5/12) waktu setempat, sedikitnya 28.782 kasus baru dilaporkan di Rusia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads