Otoritas Israel mewanti-wanti warganya yang di luar negeri agar berhati-hati terhadap dendam membara Iran. Iran menyerukan akan membalas kematian ilmuwan nuklir terkemuka yang dibunuh pekan lalu.
Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir Iran, tewas dalam serangan bom dan serangan bersenjata di jalanan Teheran pada Jumat (27/11) pekan lalu. Otoritas Iran menyalahkan Israel dan badan intelijennya, Mossad, sebagai dalang di balik pembunuhan itu. Iran juga bersumpah akan membalas kematian Fakhrizadeh.
"Mengingat ancaman baru-baru ini dari elemen Iran... kami khawatir Iran akan menyerang target-target Israel," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dilansir AFP, Jumat (4/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Israel memperingatkan bahwa potensi serangan bisa melanda warga-warga Israel yang ada di Afrika dan di negara-negara yang secara geografis dekat dengan Iran, seperti Georgia, Azerbaijan, Turki, wilayah Kurdi di Irak, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Uni Emirat Arab dan Bahrain diketahui telah sepakat menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel pada September lalu. Penerbangan komersial antara Dubai dan Tel Aviv mulai dipulihkan sejak akhir bulan lalu.
Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, yang dijadwalkan mengunjungi Bahrain pada akhir pekan untuk menghadiri konferensi regional, dilaporkan membatalkan kunjungan itu setelah Iran menyalahkan Israel atas kematian Fakhrizadeh dan mengancam akan membalas dendam.
Otoritas Israel tidak menanggapi langsung tuduhan Iran. Namun Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, pada Kamis (3/12) waktu setempat, menuduh Iran memanfaatkan kesepakatan nuklir internasional untuk 'memperluas' pengaruhnya di Irak, Yaman dan Suriah. Netanyahu menyebut kesepakatan nuklir itu membuat 'macan' keluar kandang.
Baca juga: Manuver Terakhir Trump di Timur-Tengah |
Secara terpisah, Dewan Nasional Keamanan Israel, yang menyinggung serangan-serangan di Prancis, Jerman dan Austria, menyebut bahwa organisasi jihad global, khususnya kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), telah 'menunjukkan motivasi tinggi untuk melancarkan serangan teroris'.
"Ada kemungkinan bahwa bagian dari gelombang terorisme Islamis saat ini akan menjangkau target yang diidentifikasi terkait dengan Israel atau komunitas Yahudi, sinagoge, restoran kosher dan museum Yahudi," demikian bunyi peringatan Dewan Keamanan Nasional.
Setiap pelancong Israel juga diminta untuk memeriksa setiap peringatan terkait tujuan perjalanan mereka.
Arab Saudi Juga Dibawa-bawa
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada hari Senin (30/11) mengatakan di Instagram bahwa pertemuan rahasia di Arab Saudi antara Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkontribusi pada pembunuhan tersebut dan menuduh itu adalah "konspirasi".
"Menteri Luar Negeri Iran Zarif sangat ingin menyalahkan kerajaan atas segala hal negatif yang terjadi di Iran," tulis Adel al-Jubeir, Menteri Luar Negeri Saudi dalam cuitan di Twitter. "Apakah dia akan menyalahkan kami atas gempa bumi atau banjir berikutnya?" tulisnya.
"Ini bukanlah kebijakan Arab Saudi untuk terlibat dalam pembunuhan," tambahnya.
Tidak seperti negara-negara Teluk lainnya, Arab Saudi belum secara resmi mengutuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran tersebut.