Saat Dokter Yahudi Kaget Lihat Pasien COVID-19 Punya Tato Nazi

Saat Dokter Yahudi Kaget Lihat Pasien COVID-19 Punya Tato Nazi

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 15:38 WIB
Taylor Nichols kaget melihat pasiennya yang terjangkit Corona memiliki tato nazi (AFP Photo)
Foto: Taylor Nichols kaget melihat pasiennya yang terjangkit Corona memiliki tato nazi (AFP Photo)
Washington DC -

Seorang dokter Yahudi yang bekerja di California, Amerika Serikat kaget melihat tato neo-Nazi di tubuh seorang pasien Corona yang ditanganinya. Dia berbagi cerita tentang kekagetannya itu.

Dilansir dari AFP, Kamis (3/12/2020) saat timnya - termasuk seorang perawat kulit hitam dan spesialis pernapasan keturunan Asia - mempersiapkan pasien pria yang akan diintubasi, dokter Taylor Nichols mengatakan di Twitter bahwa dia melihat tato Nazi.

"Swastika tampak mencolok di dadanya. Tato SS dan lambang lain yang sebelumnya tertutup kemejanya kini terlihat jelas," demikian cuitannya di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa simbol-simbol Nazi menciptakan trauma bagi orang Yahudi. Hal ini mengingatkan mereka pada pembantaian terhadap Yahudi di Jerman--atau yang dikenal dengan peristiwa Holocaust.

"Kami semua melihat. Simbol kebencian di tubuhnya secara lahiriah dan dengan bangga mengumumkan pandangannya. Kami semua tahu apa yang dia pikirkan tentang kami. Bagaimana dia menghargai hidup kami," tutur Nichols.

Nichols berbicara tentang emosi bercampur-aduk yang dia rasakan, setelah berbulan-bulan menangani pasien COVID-19 dan melihat pasien meninggal, saat hidup dalam isolasi untuk menghindari penularan ke orang-orang tercinta, terus-menerus khawatir jatuh sakit.

Nichols mengatakan pria itu - yang dia gambarkan sebagai pria yang lebih tua dan gemuk, giginya hilang karena penyalahgunaan metamfetamin selama bertahun-tahun - telah memintanya untuk menyelamatkan hidupnya.

"Jangan biarkan aku mati, dok," katanya seperti yang ditirukan Nichols.

Pria itu dirawat di rumah sakit dekat Sacramento pada pertengahan November.

"Saya meyakinkannya bahwa kami semua akan bekerja keras untuk merawatnya dan menjaganya tetap hidup sebaik yang kami bisa," ujar dokter Yahudi itu.

"Untuk pertama kalinya, saya menyadari bahwa saya ragu-ragu, ambivalen. Pandemi telah menimpa saya," katanya. "Dan saya menyadari bahwa mungkin saya tidak baik-baik saja," ujarnya menyelesaikan utas tweetnya.

Nichols kemudian mengatakan kepada San Francisco Chronicle bahwa ketika dia melihat simbol kebencian terukir di tubuh pria itu, "Saya tidak merasa kasihan padanya saat itu."

Nichols mengatakan dia tidak tahu apakah pasien dengan tato Nazi itu telah meninggal atau belum, tetapi mengaku bahwa dia telah melakukan semua yang dia bisa untuk menyelamatkan hidupnya sebelum melanjutkan ke pasien berikutnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads