Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, masih enggan mengakui kekalahan dalam pilpres AS 2020 dan upaya hukum untuk menggugat hasil pilpres terus berlanjut. Namun Trump tampaknya mengakui jika upaya hukumnya bisa gagal dan mengisyaratkan akan mencalonkan diri dalam pilpres 2024 mendatang.
Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Kamis (3/12/2020), komentar Trump soal maju pilpres 2024 itu dilontarkan dalam acara resepsi liburan di Gedung Putih pada Selasa (1/12) malam waktu setempat. Banyak anggota Komisi Nasional Partai Republik yang hadir dalam acara tersebut.
"Ini merupakan empat tahun yang luar biasa," ucap Trump kepada para hadirin, merujuk pada masa kepresidenannya dalam empat tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berupaya melakukan empat tahun lagi. Jika tidak, saya akan bertemu Anda kembali dalam empat tahun," ujarnya, mengisyaratkan pencapresan tahun 2024.
Seorang sumber yang memahami situasi internal menyebut Trump tengah berdiskusi dengan para penasihatnya untuk tidak menghadiri pelantikan Presiden terbaru AS pada 20 Januari 2021, namun malah akan mengumumkan pencalonannya untuk pilpres 2024 pada hari yang sama. Menurut sumber itu, belum ada keputusan akhir yang diambil.
Diketahui bahwa hanya segelintir Presiden AS yang memilih tidak menghadiri pelantikan Presiden baru yang menggantikan mereka. Rival Trump, Joe Biden, diproyeksikan menang pilpres dengan perolehan 306 Electoral College votes melawan Trump dengan 232 Electoral College votes. Dibutuhkan sedikitnya 270 Electoral College votes untuk bisa memenangkan pilpres AS.
Seorang Senator senior AS dari Partai Republik, Lindsey Graham, sebelumnya mengungkapkan dirinya meminta Trump menghadiri pelantikan Biden. Graham menyebut kehadiran Trump 'akan baik untuk negara'.
Tonton video 'Trump Siap Akui Kalah Jika Biden Menang Voting Electoral College':