Seorang anggota parlemen Hungaria yang konservatif meminta maaf usai polisi Belgia menangkapnya di sebuah pesta seks. Pesta seks itu digelar di tengah lockdown Corona.
Dilansir AFP, Rabu (2/12/2020) Jozsef Szajer, yang ikut membantu menyusun konstitusi Hungaria, mengundurkan diri pada akhir pekan karena alasan yang dia katakan sebagai "alasan pribadi". Sekutu dekat Perdana Menteri Viktor Oban itu mengakui pada hari Selasa (1/12) bahwa dia telah menerima peringatan dari polisi.
Jaksa penuntut Brussel mengatakan kepada AFP bahwa 20 pria ditangkap di pesta yang digelar pada hari Jumat (27/11) dan masing-masing didenda 250 euro. Pers lokal menyebut acara itu sebagai "pesta seks".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Szajer tidak menyebut aktivitas seksual dan membantah mengonsumsi narkoba, tetapi dia meminta maaf kepada keluarganya karena melanggar pembatasan COVID-19.
"Saya hadir," katanya, dalam pernyataan yang disiarkan oleh kelompok politik konservatifnya.
"Setelah polisi menanyakan identitas saya - karena saya tidak memiliki KTP - saya menyatakan bahwa saya adalah anggota parlemen. Polisi melanjutkan prosesnya dan akhirnya mengeluarkan peringatan lisan resmi dan membawa saya pulang," lanjutnya.
Dia mengaku sangat menyesal telah melanggar aturan pembatasan sosial di tengah COVID-19. Dia siap membayar denda yang ia terima.
"Saya sangat menyesal melanggar pembatasan COVID, itu hal yang tidak bertanggung jawab di pihak saya. Saya siap membayar denda yang dikenakan kepada saya," katanya.
Untuk diketahui, Szajer telah terpilih empat kali menjadi anggota parlemen Hungaria antara 1990 dan 2002, dan empat kali menjadi anggota Parlemen Eropa sejak 2004.
Partainya, Orban's Fidesz, menjulukinya sebagai "anggota Parlemen Eropa dari Hungaria yang paling terkenal".
Pada hari Sabtu (28/11), Szajer mengundurkan diri sebagai anggota parlemen efektif per 31 Desember.