Ratusan orang berdemo di Mexico City, ibu kota Meksiko pada hari Senin (1/12/2020) untuk memprotes pembunuhan seorang pengusaha Prancis. Dia dibunuh bersama dengan rekan Meksikonya pada akhir pekan.
Dilansir Reuters, Selasa (1/12/2020) para demonstran berbaris di sepanjang jalan raya utama di lingkungan barat Polanco menuju sebuah restoran yang dikelola oleh Baptiste Lormand (45) dan mitra bisnisnya, Luis Orozco. Mereka pergi ke sana setelah meninggalkan bunga di luar kedutaan Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penduduk lokal dan para pemilik bisnis ikut serta. Salah seorang pengunjuk rasa memegang plakat dengan tulisan dalam bahasa Spanyol: "Ketika tidak ada keadilan, pihak berwenang menjadi kaki tangan."
Lormand dan Orozco dilaporkan hilang pada hari Jumat (27/11) dan mayat mereka ditemukan di jalan di distrik selatan ibu kota pada hari Sabtu (28/11), kata jaksa Mexico City.
Warga Polanco, Israel Reyes, mengatakan dia sangat sedih dengan pembunuhan itu dan terkejut bahwa kejahatan semacam itu telah terjadi di daerah yang secara umum dianggap termasuk yang paling aman di kota itu.
"Saya pikir sekarang ada tanggung jawab besar pada masyarakat dan pihak berwenang untuk memulihkan ketertiban," kata Reyes.
Kepala polisi Mexico City, Omar Harfuch, yang menjadi sasaran upaya pembunuhan di dekat Polanco lima bulan lalu, mengatakan seorang pria yang diyakini terlibat dalam pembunuhan itu telah ditangkap pada Senin (30/11).
Harfuch mengatakan para penyelidik mencurigai perampokan berada di belakang kejahatan itu, meskipun beberapa demonstran menyebut pria Prancis itu dan rekannya adalah korban pemerasan.
Sebelumnya, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador yang mulai menjabat dua tahun lalu, berjanji untuk mengurangi rekor tingkat kekerasan yang dipicu oleh geng-geng narkoba. Namun yang ada justru sebaliknya: pertumpahan darah semakin meningkat.
Menurut data resmi, angka pembunuhan mencapai rekor baru pada 2019, dan berpotensi melampaui angka itu tahun ini.