Aksi-aksi luar lapangan hijau dari Diego Armando Maradona terus dikenang. Di lapangan politik, Maradona sempat memberi dukungan ke Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014. Di negaranya sendiri, dia sempat ingin maju ke Pilpres.
Perkenalan Maradona dengan Prabowo terjadi beberapa waktu sebelum Pemilu 2014. Kala itu, Prabowo menjadi calon presiden RI bersama cawapres Hatta Rajasa. Maradona kemudian mengungkapkan dukungan untuk Prabowo.
"Prabowo, Anda harus menang pemilu karena saya ingin ke Indonesia untuk beri Anda Selamat. Oke? Salam dari saya," begitu bunyi teks dalam video pernyataan Maradona yang diunggah akun Facebook Prabowo Subianto, 14 Juni 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Argentina, obrolan soal majunya Maradona ke Pilpres tersiar pada Oktober 2018. Di Argentina, ada sosok Cristina Fernandez de Kirchner yang pernah menjabat sebagai Presiden pada 2007-2015. Pada 2019, dia dikabarkan bakal maju lagi ke Pilpres Argentina.
Dilansir Merco Press, Maradona menawarkan diri menjadi calon wakil presiden untuk pencapresan Kirchner. Dengan demikian, Maradona menjadi 'tiket' Cristina Fernandez menuju Pilpres Argentina 2019.
"Saya ingin maju dengan tiket bersama dia. Fidel Castro bilang ke saya bahwa saya harus mendedikasikan diri saya ke politik. Saya akan maju bersama dia, dengan Cristina," kata Maradona saat diwawancarai media Clarin.
Lihat juga video 'Presiden Argentina Beri Penghormatan Terakhir untuk Maradona':
Saat itu, dia sedang menjadi oposisi atas Presiden Argentina Mauricio Macri, sosok yang dulu pernah menjadi pemilik Boca Juniors.
"Saya melihat rakyat menderita. Berapa banyak lagi yang mereka (pemerintahan Mauricio Macri) akan rampok? Mereka mengejar kita, Macri menempatkan teman-temannya dalam kekuasaan," ujar Maradona.
Namun pengamat politik setempat pesimis bahwa Cristina Fernandez-Maradona benar-benar bakal maju di Pilpres Argentina 2019. Dan ternyata, akhirnya justru Cristina Fernandez yang terpilih menjadi Wakil Presiden Argentina mendampingi Presiden Alberto Fernandez.
Maradona kini telah tiada. Dia meninggal dunia pada 25 November 2020 di usia 60 tahun. Atlet sepakbola yang tidak pernah takut menunjukkan keberpihakan politiknya itu sempat disemayamkan di Istana Kepresidenan Casa Rosada. Jenazahnya telah dimakamkan di Permakaman Bella Vista, pinggiran Buenos Aires, Argentina, Kamis (26/11) waktu setempat.