Massa Aksi Protes Kekerasan Polisi di Paris Lempari Batu, Dibalas Gas Air Mata

Massa Aksi Protes Kekerasan Polisi di Paris Lempari Batu, Dibalas Gas Air Mata

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Minggu, 29 Nov 2020 01:28 WIB
Ilustrasi polisi Prancis
Ilustrasi polisi Prancis (Foto: Dok.AFP)
Paris -

Tindakan empat polisi yang diduga melakukan pemukulan dan pelecehan rasial terhadap seorang produser musik berkulit hitam di Paris memunculkan aksi protes. Massa aksi melempari polisi dengan batu hingga kembang api.

Dilansir Reuters, Sabtu (28/11/2020), massa yang memakai masker memasang barikade usai melempari batu ke arah polisi. Aksi massa itu pun dibalas tembakan gas air mata dan granat kejut dari polisi.

Ribuan pengunjuk rasa melakukan aksi dengan damai, namun ada sejumlah kelompok kecil massa yang bentrok dengan polisi. Ada dua mobil sepeda motor, hingga bangunan dibakar, memunculkan asap hitam yang terlihat dari jarak bermil-mil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan orang juga berbaris di Kota Lille, Rennes, Strasbourg, dan kota-kota lain. Aksi protes itu menyusul adanya video yang diunggah di situs Loopsider menunjukkan bagaimana produser musik Michel Zecler berulang kali dipukul oleh petugas polisi selama beberapa menit. Peristiwa itu terjadi pada 21 November 2020 lalu.

Insiden tersebut juga memicu kemarahan atas rancangan undang-undang yang dianggap mengekang hak jurnalis untuk melaporkan kebrutalan polisi. Menyebarkan gambar petugas polisi dalam keadaan tertentu akan dianggap sebagai kejahatan jika merujuk RUU tersebut.

ADVERTISEMENT

RUU itupun dinilai membatasi kebabasan pers. Banyak di antara pengunjuk rasa membawa plakat dengan slogan seperti 'Siapa yang akan melindungi kami dari polisi', "Hentikan kekerasan polisi", dan "Demokrasi dipukul".

Lihat juga video 'Aksi Black Lives Matter Terjadi Lagi di Amerika Serikat':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya.

Sebelumnya, Otoritas Prancis menahan empat petugas polisi yang diduga melakukan pemukulan dan pelecehan rasial terhadap seorang produser musik berkulit hitam di Paris, ibu kota Prancis. Oleh Presiden Emmanuel Macron, insiden ini disebut "mempermalukan kita".

Video yang diunggah di situs Loopsider menunjukkan bagaimana produser musik Michel Zecler berulang kali dipukul oleh petugas polisi selama beberapa menit, dan menjadi sasaran pelecehan rasial saat ia mencoba memasuki studio musiknya akhir pekan lalu.

Para selebritis termasuk pemenang Piala Dunia sepak bola Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann mengutuk pemukulan pria kulit hitam itu. Sementara penyanyi ngetop Prancis, Aya Nakamura mengatakan dia berharap produser itu kuat.

Pada Jumat (27/11) waktu setempat, Macron mengatakan insiden itu sebagai "serangan yang tidak dapat diterima" dan meminta pemerintah Prancis untuk mengajukan proposal untuk "memerangi diskriminasi".

Menurut pernyataan yang dirilis di media sosial, Macron menyebut insiden itu "mempermalukan kita."

"Prancis tidak boleh membiarkan kebencian atau rasisme menyebar," kata Macron.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads