Tindakan empat polisi yang diduga melakukan pemukulan dan pelecehan rasial terhadap seorang produser musik berkulit hitam di Paris memunculkan aksi protes. Massa aksi melempari polisi dengan batu hingga kembang api.
Dilansir Reuters, Sabtu (28/11/2020), massa yang memakai masker memasang barikade usai melempari batu ke arah polisi. Aksi massa itu pun dibalas tembakan gas air mata dan granat kejut dari polisi.
Ribuan pengunjuk rasa melakukan aksi dengan damai, namun ada sejumlah kelompok kecil massa yang bentrok dengan polisi. Ada dua mobil sepeda motor, hingga bangunan dibakar, memunculkan asap hitam yang terlihat dari jarak bermil-mil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribuan orang juga berbaris di Kota Lille, Rennes, Strasbourg, dan kota-kota lain. Aksi protes itu menyusul adanya video yang diunggah di situs Loopsider menunjukkan bagaimana produser musik Michel Zecler berulang kali dipukul oleh petugas polisi selama beberapa menit. Peristiwa itu terjadi pada 21 November 2020 lalu.
Insiden tersebut juga memicu kemarahan atas rancangan undang-undang yang dianggap mengekang hak jurnalis untuk melaporkan kebrutalan polisi. Menyebarkan gambar petugas polisi dalam keadaan tertentu akan dianggap sebagai kejahatan jika merujuk RUU tersebut.
RUU itupun dinilai membatasi kebabasan pers. Banyak di antara pengunjuk rasa membawa plakat dengan slogan seperti 'Siapa yang akan melindungi kami dari polisi', "Hentikan kekerasan polisi", dan "Demokrasi dipukul".
Lihat juga video 'Aksi Black Lives Matter Terjadi Lagi di Amerika Serikat':
Simak berita selengkapnya.