Korea Utara (Korut) dilaporkan tengah mengkhawatirkan pendekatan baru yang mungkin akan diambil Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Oleh karena itu, para diplomat Korut diminta menahan diri dari tindakan yang bisa memprovokasi AS di tengah transisi kekuasaan yang sedang berlangsung.
Seperti dilansir Associated Press dan kantor berita Yonhap News Agency, Jumat (27/11/2020), hal tersebut diungkapkan dalam pengarahan terbaru dari Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) terhadap Komisi Intelijen Parlemen Korsel dalam sesi tertutup di parlemen.
Dua anggota parlemen Korsel yang menghadiri sesi tertutup itu, Kim Byung-kee dan Ha Tae-keung, mengungkapkan bahwa otoritas Korut memerintahkan misi diplomatik luar negeri untuk tidak memprovokasi AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (27/11/2020):
- Hilang Nyaris 2 Tahun, WNI Ditemukan di Malaysia dalam Kondisi Hamil
Seorang wanita asal Indonesia yang mengidap skizofrenia telah ditemukan kembali di Malaysia. WNI tersebut telah hilang selama hampir dua tahun dan ditemukan dalam keadaan hamil.
Dilansir dari The Star, Jumat (27/11/2020) wanita bernama Risa Marisya (35) itu ditemukan tanpa dokumen perjalanan di luar toko swalayan di Taman Mount Austin, Johor Baru, Malaysia, bulan lalu.
Kakak Risa, Lala Wijayanti (42) sangat senang saat diberi tahu bahwa adiknya akan segera pulang.
"Salah satu orang yang telah merawat saudara perempuan saya di Johor menelepon untuk memberi tahu kami bahwa mereka telah mengirimnya ke Batam pada 21 November dan bahwa dia kemudian akan dikirim ke Jakarta. Saya sangat gembira, karena saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan bertemu Risa lagi," tuturnya.
- Presiden Brasil Tak Mau Diberi Vaksin Corona
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menyatakan dirinya tidak akan menerima vaksin virus Corona (COVID-19). Bolsonaro juga menyatakan bahwa warga Brasil kemungkinan tidak akan diwajibkan untuk divaksin Corona.
"Saya memberitahu Anda, saya tidak akan menerimanya (vaksin Corona-red). Itu hak saya," ucap Bolsonaro seperti dilansir Reuters, Jumat (27/11/2020). Pernyataan itu disampaikan Bolsonaro dalam pidato yang disiarkan langsung melalui berbagai platform media sosial pada Kamis (26/11) waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Bolsonaro juga menambahkan bahwa Kongres Brasil kemungkinan tidak akan mewajibkan warga Brasil untuk divaksin Corona.
Ini menjadi komentar terbaru Bolsonaro yang sejak lama meremehkan bahaya virus Corona, meskipun dia sendiri pernah terinfeksi pada Juli lalu. Dia juga melontarkan keraguannya terhadap program vaksinasi Corona di negaranya sendiri.
Baca juga: Presiden Brasil Tak Mau Diberi Vaksin Corona |
- Trump Akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Biden Menang Voting Electoral College
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan dirinya akan meninggalkan Gedung Putih jika voting Electoral Votes dimenangkan oleh Presiden terpilih AS, Joe Biden. Komentar ini menjadi komentar Trump yang paling mendekati mengakui kekalahan dalam pilpres AS 2020.
Selama ini, Trump terus melontarkan klaim kemenangan dan berulang kali menuduh adanya kecurangan pilpres secara luas, yang tidak pernah ada buktinya.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (27/11/2020), pernyataan terbaru Trump soal akan meninggalkan Gedung Putih jika Biden dinyatakan menang itu disampaikan kepada wartawan saat liburan Thanksgiving pada Kamis (26/11) waktu setempat.
Dituturkan Trump bahwa jika Biden -- yang akan dilantik pada 20 Januari 2021 -- disertifikasi sebagai pemenang pilpres oleh Electoral College, maka dirinya akan meninggalkan Gedung Putih.
- Kim Jong-Un Perintahkan Eksekusi Mati 2 Orang Saat Pandemi Corona
Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, dilaporkan marah dan mengambil langkah tidak rasional akibat pandemi virus Corona (COVID-19) yang merajalela secara global dan dampaknya terhadap perekonomian Korut. Dua orang yang dianggap memperburuk situasi ekonomi Korut di tengah pandemi, telah dieksekusi mati.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (27/11/2020), informasi soal situasi terkini di Korut itu diungkap oleh salah satu anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) yang mendapatkan pengarahan dan penjelasan terbaru dari Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS), dalam sesi tertutup di parlemen pekan ini.
Anggota parlemen Korsel bernama Ha Tae-keung itu menuturkan bahwa NIS menyebut Kim Jong-Un menunjukkan 'kemarahan yang berlebihan' dan mengambil 'tindakan irasional' terkait pandemi Corona dan dampak ekonominya pada Korut.
Menurut laporan NIS seperti dikutip Ha, Korut telah mengeksekusi mati seorang pengusaha money changer cukup terkenal di Pyongyang, bulan lalu, setelah si pengusaha dinyatakan bertanggung jawab atas penurunan nilai tukar mata uang.
- Korut Cemaskan Biden, Para Diplomat Diminta Tak Provokasi AS
Korea Utara (Korut) dilaporkan tengah mengkhawatirkan pendekatan baru yang mungkin akan diambil Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Oleh karena itu, para diplomat Korut diminta menahan diri dari tindakan yang bisa memprovokasi AS di tengah transisi kekuasaan yang sedang berlangsung.
Seperti dilansir Associated Press dan kantor berita Yonhap News Agency, Jumat (27/11/2020), hal tersebut diungkapkan dalam pengarahan terbaru dari Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) terhadap Komisi Intelijen Parlemen Korsel dalam sesi tertutup di parlemen.
Dua anggota parlemen Korsel yang menghadiri sesi tertutup itu, Kim Byung-kee dan Ha Tae-keung, mengungkapkan bahwa otoritas Korut memerintahkan misi diplomatik luar negeri untuk tidak memprovokasi AS.