Otoritas Meksiko berhasil menangkap seorang pemimpin geng kriminal yang diyakini menjadi dalang utama pembantaian sembilan wanita dan anak-anak anggota komunitas Mormon yang berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS)-Meksiko. Otoritas AS memuji penangkapan ini sebagai kemenangan dalam kerja sama bilateral kedua negara.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/11/2020), para tersangka pembunuh bayaran dari kartel narkoba setempat menembak mati tiga wanita dan enam anak dari keluarga penganut Mormon di negara bagian Sonora yang terletak di Meksiko dan AS, saat siang hari bolong pada 4 November 2019. Insiden itu memicu kemarahan publik baik di Meksiko maupun AS.
Pada Senin (23/11) waktu setempat, pasukan keamanan Meksiko menahan Roberto Gonzalez, yang dijuluki 'the 32', di negara bagian Chihuahua. Dia ditangkap bersama dua orang lainnya yang merupakan anggota geng kriminal 'La Linea'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan kantor Jaksa Agung Federal menyatakan Gonzalez sebagai 'aktor intelektual' dalam pembantaian wanita dan anak-anak komunitas Mormon tersebut.
"Masih banyak yang perlu diklarifikasi tentang apa yang terjadi, tapi setidaknya penangkapan ini merupakan kemajuan dalam kasus ini," sebut Adrian LeBaron, yang kehilangan anak perempuan dan tiga cucunya dalam serangan tersebut.
Setelah serangan itu, Presiden AS Donald Trump menyerukan agar AS dan Meksiko mengobarkan 'perang' terhadap kartel narkoba dan memperingatkan akan menetapkan mereka sebagai kelompok teroris. Ancaman itu tidak pernah diwujudkan Trump.
Menanggapi penangkapan ini, Duta Besar AS untuk Meksiko, Christopher Landau, mengucapkan selamat kepada pasukan keamanan Meksiko. "Kerja sama yang luar biasa antara otoritas di kedua negara. Akan ada keadilan!" tulisnya via Twitter.