Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali melontarkan klaim tak berdasar bahwa dirinya memenangkan pilpres AS 2020. Trump masih menolak untuk menerima kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden, meskipun proses transisi kekuasaan telah dimulai.
"Ini pemilihan yang kita menangkan dengan mudah. Kita menang banyak," ucap Trump mendeklarasikan kemenangannya dalam acara yang digelar Partai Republik Pennsylvania di sebuah hotel di Gettysburg, Pennsylvania, seperti dilansir Associated Press, Kamis (26/11/2020).
Faktanya, Trump kalah atas Biden dalam pilpres di Pennsylvania, dengan selisih 81 ribu suara. Otoritas negara bagian Pennsylvania bahkan baru saja mengesahkan kemenangan Biden di wilayahnya pada Selasa (24/11) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara tersebut digelar untuk menyelidiki tuduhan kecurangan pilpres yang tidak terbukti. Trump dijadwalkan hadir langsung dalam acara di Gettysburg pada Rabu (25/11) waktu setempat, namun batal hadir setelah anggota tim kuasa hukumnya dinyatakan positif Corona.
Dengan berbicara via telepon, Trump tetap dihadirkan dalam acara itu dan sempat berbicara selama 11 menit kepada mereka yang hadir.
"Pemilihan ini dicurangi. Dan kita tidak bisa membiarkan itu terjadi. Kita tidak bisa membiarkannya terjadi untuk negara kita. Dan pemilihan ini harus diputarbalikkan karena kita memenangkan Pennsylvania dengan banyak selisih dan kita memenangkan seluruh swing states secara besar," sebut Trump merujuk pada perolehan suaranya pada malam pilpres 3 November.
Acara di Pennsylvania itu menjadi upaya terbaru dari Trump dan pengacaranya, Rudy Giuliani, untuk menyebarkan keraguan pada hasil pilpres AS 2020, bahkan saat proses transisi kekuasaan telah dimulai dan semakin banyak politikus Partai Republik yang mengakui Biden sebagai Presiden terpilih AS.
Pada Rabu (25/11) waktu setempat, kubu Trump meminta Pengadilan Banding Sirkuit ke-3 AS untuk memberikan kesempatan pada Giuliani menyampaikan argumen verbal dalam permohonan banding atas gugatan terkait penghitungan suara di Pennsylvania. Pengadilan banding belum menjatuhkan putusannya.
"Kita harus membalikkan pemilihan karena tidak diragukan lagi kita memiliki semua bukti. Kita memiliki semua pernyataan tertulis. Kita memiliki segalanya. Yang kita butuhkan hanyalah meminta hakim untuk mendengarkan dengan layak tanpa memiliki opini politik atau pendapat lainnya," cetus Trump.
Diketahui bahwa para pejabat pemilu berbagai negara bagian di AS dan pemantau internasional menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan kecurangan pilpres secara luas. Tim hukum Trump juga telah berulang kali kalah dalam gugatannya di beberapa negara bagian.