Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengampuni mantan penasihat keamanannya, Michael Flynn, yang dua kali mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI dalam penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam pilpres 2016. Pengampunan untuk Flynn ini dikecam Partai Demokrat dan para pengkritik lainnya.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/11/2020), pengampunan yang diberikan Trump untuk Flynn ini bisa menjadi yang pertama dari beberapa pengampunan yang mungkin diberikan setelah Trump kalah dari Joe Biden dalam pilpres AS 2020. Trump hingga kini belum juga mengakui kekalahannya.
Flynn yang seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat AS, mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI soal interaksinya dengan seorang Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak, beberapa pekan sebelum pelantikan Trump pada Januari 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mencabut pengakuannya itu dan menuduh jaksa telah melanggar haknya serta menipunya untuk membuat perjanjian pembelaan diri. Vonis untuk Flynn telah mengalami penundaan beberapa kali. Pada Mei lalu, Jaksa Agung AS William Barr, mengejutkan banyak pihak saat memerintahkan jaksa untuk menggugurkan kasus Flynn.
Trump telah berkomitmen untuk mengampuni Flynn sejak Maret lalu, dengan menyebut mantan penasihatnya itu mendapat perlakuan tidak adil.
"Menjadi Kehormatan Besar bagi saya untuk mengumumkan bahwa Jenderal Michael T Flynn telah diberi Pengampunan Penuh," tulis Trump via akun Twitter-nya, saat mengumumkan pengampunan untuk Flynn.
"Selamat kepada @GenFlynn dan keluarganya yang luar biasa, saya tahu Anda sekarang akan merayakan Thanksgiving yang benar-benar fantastis!" imbuhnya.