Sebuah sinagoge Yahudi Ortodoks telah dikenai denda oleh otoritas New York setelah ribuan orang berkumpul untuk menghadiri acara resepsi pernikahan. Acara itu digelar dalam ruangan secara diam-diam, yang melanggar aturan pembatasan virus Corona.
Dilansir AFP, Rabu (25/11/2020), tempat ibadah penganut Hasidisme itu didenda US$ 15.000 (Rp 212 juta) selama acara 8 November, yang diselenggarakan tanpa sepengetahuan pejabat kota. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota New York City, Bill de Blasio pada Selasa (24/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah kota mengeluarkan denda setelah video pernikahan yang menunjukkan ribuan hadirin bernyanyi dan menari tanpa masker beredar di media sosial.
"Tampaknya ada upaya yang sangat sadar untuk menyembunyikan apa yang sedang terjadi. Dan itulah yang membuatnya semakin tidak bisa diterima," kata de Blasio.
Kasus ini adalah contoh terbaru dari ketegangan antara pejabat dan komunitas Ortodoks atas aturan jaga jarak yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang merusak lingkungan Ortodoks pada musim semi.
Bulan lalu, sebuah daerah di Brooklyn menjadi saksi dari aksi protes terhadap tindakan lokal yang menempatkan pembatasan pada tempat ibadah dan menutup bisnis yang tidak penting dalam upaya untuk menangkis gelombang kedua Corona.
Simak juga video 'Intimate Wedding Jadi Tren Baru di Masa Pandemi Corona':
Para pemimpin kota dan negara bagian mengatakan langkah-langkah itu diperlukan untuk membendung lonjakan infeksi, yang bertepatan dengan berkumpulnya orang Yahudi Ortodoks dalam jumlah besar untuk merayakan hari-hari suci yang penting.
Anggota komunitas Ortodoks mengatakan bahwa mereka didiskriminasi secara tidak adil dan dilarang menjalankan agama mereka.
Bulan lalu, di bawah tekanan dari pihak berwenang, para pemimpin Ortodoks membatalkan pernikahan lain yang diperkirakan akan dihadiri 10.000 tamu.
Namun pernikahan terbaru berlangsung di kuil Yetev Lev di Williamsburg setelah undangan disebarkan dari mulut ke mulut, tanpa poster yang mengiklankannya di dinding sinagoge, tulis surat kabar Hasid yang mengetahui tentang perayaan itu sebelumnya, menurut New York Times.