Gedung Putih di Amerika Serikat (AS) akan menggelar pesta di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih merajalela. Ironisnya, pesta ini akan digelar saat kebanyakan warga AS diimbau tetap berada di rumah dan membatalkan acara kumpul-kumpul saat liburan Thanksgiving juga Natal dan Tahun Baru.
Seperti dilansir ABC News, Selasa (24/11/2020), pesta di Gedung Putih ini akan digelar pada akhir bulan ini, sesaat setelah liburan Thanksgiving yang mungkin akan memicu lonjakan baru kasus Corona di AS. ABC News mendapatkan undang untuk pesta resepsi liburan di Gedung Putih pada 30 November mendatang.
Diketahui bahwa Gedung Putih biasanya menggelar serangkaian pesta liburan dalam beberapa pekan sebelum Natal, Hanukkah dan Kwanzaa, yang secara tradisi akan digelar di lantai pertama gedung tersebut, atau disebut State Floor, dengan para tamu bebas berkeliaran di ruangan-ruangan yang didekorasi khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas kesehatan publik AS sebelumnya memperingatkan bahwa acara perkumpulan indoor dan dihadiri banyak orang saat masa liburan musim dingin bisa memicu lonjakan kasus hingga berujung kematian. Virus Corona diketahui telah menewaskan lebih dari seperempat juta orang di berbagai wilayah AS.
Stephanie Grisham, selaku kepala Staf dan juru bicara Ibu Negara AS, Melania Trump, menuturkan bahwa acara pesta di Gedung Putih akan digelar dalam 'situasi seaman mungkin' dan menekankan bahwa serangkaian langkah pencegahan akan diterapkan.
Namun tetap saja pesta semacam ini bertentangan dengan peringatan pemerintah AS soal acara perkumpulan massal meskipun digelar sebagian secara indoor.
Untuk acara kumpul-kumpul Thanksgiving, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa 'pilihan teraman' adalah merayakan 'secara virtual atau dengan orang-orang yang tinggal bersama Anda'. Jika terpaksa harus menggelar acara perkumpulan, CDC menyarankan acara itu digelar secara outdoor dan jumlah tamu dibatasi.
Dokter bedah AS, Jenderal Jerome Adams, menuturkan kepada ABC News bahwa panduan CDC itu 'berlaku untuk Gedung Putih, berlaku untuk rakyat Amerika, berlaku untuk semua orang'.
"Kami ingin semua orang memahami bahwa perayaan liburan ini bisa menjadi acara super-spreader," ucap Adams memperingatkan.
Dalam penjelasannya, Grisham menyatakan pesta tahun ini akan digelar sebagian secara indoor di State Floor. Dia juga menyebut adanya 'daftar tamu yang lebih sedikit' dan 'masker akan diwajibkan dan disediakan', dengan langkah social distancing dianjurkan dan hand sanitizer ditempatkan di berbagai lokasi.
"Para tamu akan menikmati makanan secara individual yang disajikan oleh para chef di stasiun makanan yang dilindungi plexiglass," tutur Grisham.
"Semua minuman akan diberi penutup. Seluruh staf pelayan akan memakai masker dan sarung tangan untuk mematuhi panduan keamanan makanan," imbuhnya.
Namun, masih harus dilihat apakah nantinya para staf Gedung Putih dan para tamu akan sungguh-sungguh memakai masker, karena Presiden Donald Trump dan Melania sendiri kerap menghindari masker. Trump dan Melania bahkan pernah positif Corona pada Oktober lalu.
"Menghadiri pesta akan menjadi pilihan yang sangat personal," sebut Grisham. "Ini menjadi tradisi sejak lama bagi rakyat untuk berkunjung dan menikmati keceriaan dan dekorasi ikonik dalam perayaan Natal tahunan di Gedung Putih," tandasnya.