Kepolisian Jerman menangkap seorang pria berusia 41 tahun yang dicurigai terlibat praktik kanibalisme. Pria itu ditangkap setelah polisi mendapat temuan tulang manusia di pinggiran Berlin.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/11/2020), pria yang tidak disebut identitasnya itu ditangkap pada Rabu (18/11) waktu setempat, terkait laporan hilangnya seorang pria berusia 44 tahun di Berlin pada September lalu.
Polisi tidak menyebut nama pria yang dilaporkan hilang itu, namun media terkemuka Jerman, Bild, mengidentifikasinya sebagai Stefan R yang berprofesi sebagai guru matematika dan kimia pada sekolah menengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyelidiki dengan kecepatan penuh untuk mencari titik terang kasus pembunuhan seksual dengan kecurigaan berlatar belakang kanibalisme," tutur jaksa Berlin dalam pernyataannya.
Polisi setempat yang menggeledah rumah tersangka telah menemukan alat angkut berat atau sack truck dan sebuah gergaji tulang yang bisa dipakai secara medis. Ditemukan juga 25 kilogram sodium hydroxide di rumah tersangka.
"Soda api (caustic soda) yang cocok untuk melarutkan jaringan sel tubuh manusia," sebut salah satu penyidik kepada Bild.
Dalam penggeledahan, sebut Bild, polisi juga menemukan sebuah lemari pendingin berukuran besar di ruang bawah tanah. Namun lemari pendingin itu kosong saat diperiksa lebih lanjut.
Simak video 'Aksi Protes Anti-lockdown di Jerman Dibubarkan Paksa':
Jaksa Martin Steltner menuturkan kepada AFP bahwa jejak bekas darah juga ditemukan di apartemen yang ditinggali tersangka. Disebutkan jaksa Steltner bahwa tersangka belum mengomentari tuduhan terhadapnya.
Pihak kepolisian merilis foto korban yang bernama Stefan itu, setelah dia dilaporkan hilang dan meminta informasi dari publik, namun hasilnya nihil. Temuan tulang manusia ditemukan orang-orang yang beraktivitas di sebuah taman di distrik Pankow, Berlin pada 8 November lalu. Hasil analisis forensik terhadap tulang itu menunjukkan bahwa itu berasal dari jasad Stefan.
Penyelidikan lebih lanjut dengan mengerahkan anjing pelacak berujung ke apartemen yang ditinggali si tersangka. Tidak hanya itu, para penyidik yang menganalisis data telepon genggam korban juga berhasil mengidentifikasi pengemudi taksi yang membawa korban ke apartemen tersangka.
Dituturkan jaksa Steltner bahwa para penyidik juga menemukan fakta bahwa korban dan tersangka berkenalan lewat sebuah platform kencan online dan bahwa tersangka sempat mencari informasi soal kanibalisme secara online.
"Berdasarkan tulang yang ditemukan, yang dagingnya benar-bena terkelupas, dan berdasarkan bukti lebih lanjut, kami menduga kuat bahwa Stefan T merupakan korban dari seorang kanibal," ucap seorang pejabat kepolisian setempat kepada Bild.