Seorang pegawai toko pizza di Australia Selatan berbohong soal bagaimana dia tertular virus Corona. Imbasnya, negara itu akan mengakhiri lockdown Corona.
Dilansir dari AFP, Jumat (20/11/2020) Perdana Menteri Steven Marshall mengindikasikan penguncian yang sulit itu akan berakhir pada Sabtu (21/11) malam, setidaknya dua hari lebih awal dari yang direncanakan.
Marshall mengatakan seorang pria yang mengklaim bahwa dia adalah pelanggan di kedai pizza yang menjadi hotspot infeksi virus Corona - yang membuat pihak berwenang percaya bahwa virus itu cukup ganas untuk ditularkan melalui kotak makanan - sebenarnya bekerja di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu kontak dekat yang terkait dengan bar pizza Woodville sengaja menyesatkan tim pelacakan kontak kami," kata Marshall. "Kisah mereka tidak sesuai. Kami mengejar mereka. Sekarang kami tahu bahwa mereka berbohong."
Namun, kemungkinan pria itu tidak akan menghadapi tuntutan, kata polisi. "Undang-undang Manajemen Darurat mengharuskan orang memberikan informasi atas permintaan," kata komisaris polisi Grant Stevens. "Tidak ada hukuman jika gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan jujur."
Apa yang ditekankan otoritas setempat? Silakan klik halaman selanjutnya.
Otoritas menekankan bahwa penguncian masih diperlukan - dan pelanggan kedai pizza harus tetap maju untuk pengujian.
Pada hari Rabu (18/11), mereka memerintahkan sekolah, toko, pub, pabrik untuk tutup dan perintah tinggal di rumah dikeluarkan untuk penduduk di seluruh negara bagian.
Sejak itu, puluhan ribu tes menunjukkan tidak ada penularan komunitas baru dan cluster tersebut hanya berjumlah 25 kasus, yang mengarah ke tuduhan bahwa pihak berwenang bereaksi berlebihan.
Orang-orang di Adelaide dan negara bagian lainnya akan dapat segera meninggalkan rumah mereka untuk berolahraga, dan sebagian besar pembatasan lainnya akan dilonggarkan pada Sabtu (21/11) malam.