Militer Israel menyatakan pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap target-target Iran dan Suriah di wilayah Suriah.
Israel menyebutnya sebagai serangan balasan setelah menemukan alat peledak di sepanjang perbatasan utaranya.
Pada hari Selasa (17/11) waktu setempat, militer Israel mengatakan telah menemukan alat peledak improvisasi (IED) di sisi titik perlintasan perbatasan dengan Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IED "ditempatkan oleh skuad Suriah yang dipimpin oleh pasukan Iran," demikian pernyataan militer Israel.
"Sebagai respons, dalam semalam, jet-jet tempur IDF (militer Israel) menyerang target-target militer milik pasukan Quds Iran dan Angkatan Bersenjata Suriah," imbuh militer Israel dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/11/2020).
Israel mengatakan serangan udara itu menghantam "fasilitas penyimpanan, markas besar dan kompleks militer". Belum ada keterangan mengenai korban.
"Sistem rudal darat-ke-udara Suriah terkena," tambah pernyataan Israel itu.
Israel telah melancarkan ratusan serangan udara dan rudal di Suriah sejak perang saudara di Suriah meletus pada 2011. Dalam serangannya, Israel menargetkan pasukan Iran, pasukan Hizbullah Lebanon serta pasukan pemerintah Suriah.
Negara Yahudi itu jarang mengakui serangan-serangannya. Namun, Israel telah beberapa kali mengakuinya saat menyebut serangan itu sebagai respons atas serangan tertentu di wilayah Israel.