Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan sempat meminta opsi untuk menyerang situs nuklir utama Iran, pekan lalu. Namun akhirnya Trump memutuskan untuk tidak mengambil langkah dramatis tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/11/2020), informasi tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintahan AS yang enggan disebut namanya.
Menurut pejabat AS tersebut, permintaan Trump itu disampaikan dalam rapat dengan jajaran penasihat top keamanan nasional AS, yang digelar Kamis (12/11) pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (17/11/2020):
- Afrika Selatan Buru Pengkhotbah yang Mengaku-ngaku Sebagai Nabi
Otoritas Afrika Selatan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk seorang pengkhotbah kontroversial yang mengaku-ngaku sebagai nabi. Pria yang dituduh melakukan penipuan itu kabur ke negara asalnya Malawi, melanggar persyaratan pembebasan dengan jaminan.
Dilansir AFP, Selasa (17/11/2020) Shepherd Bushiri yang memproklamirkan dirinya sebagai nabi, yang dikenal karena "keajaiban" dan gaya hidupnya yang berfoya-foya, mendapat pembebasan dengan jaminan di Afrika Selatan, tempatnya tinggal, dalam kasus dugaan penipuan dan pencucian uang.
Dia dituduh melakukan aksi penipuan itu bersama dengan istrinya, Mary Bushiri.
"Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan pagi ini oleh pengadilan negeri Pretoria untuk kedua buronan itu," kata Katlego Mogale, juru bicara unit polisi elit yang dikenal sebagai Hawks, dalam sebuah pernyataan, Senin (16/11).
- Trump Ingin Serang Fasilitas Nuklir Iran Pekan Lalu Tapi Batal
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan sempat meminta opsi untuk menyerang situs nuklir utama Iran, pekan lalu. Namun akhirnya Trump memutuskan untuk tidak mengambil langkah dramatis tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/11/2020), informasi tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintahan AS yang enggan disebut namanya.
Menurut pejabat AS tersebut, permintaan Trump itu disampaikan dalam rapat dengan jajaran penasihat top keamanan nasional AS, yang digelar Kamis (12/11) pekan lalu.
Turut hadir dalam rapat itu antara lain, Wakil Presiden Mike Pence, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan Christopher Miller dan Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley.
- Biden: Lebih Banyak Orang Bisa Mati karena Corona Jika Transisi Ditunda
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden menyatakan frustrasi atas penolakan Donald Trump untuk bekerja sama dalam proses transisi Gedung Putih. Dikatakannya, "lebih banyak orang mungkin mati" karena virus Corona tanpa koordinasi segera untuk memerangi pandemi yang melonjak.
Biden dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden 3 November tetapi Trump belum menyerah, dan pemerintahannya sejauh ini belum secara resmi mengakui Biden sebagai presiden terpilih.
Hal itu membuat Biden dan timnya tidak dapat berkoordinasi dengan pejabat-pejabat pemerintah tentang kesinambungan masalah penting seperti keamanan nasional. Juga mengenai keadaan darurat seperti rencana distribusi vaksin COVID-19 ke ratusan juta warga Amerika.
- 3 Pengacara Trump Mundur dalam Gugatan Pilpres di Pennsylvania
Terjadi perubahan dalam tim pengacara yang mewakili Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam gugatan hukum terkait hasil pilpres AS 2020 di Pennsylvania. Tiga pengacara yang mewakili tim kampanye Trump dalam gugatan itu mengundurkan diri.
Seperti dilansir CNN dan Reuters, Selasa (17/11/2020), ketiga pengacara itu mengajukan permintaan untuk menarik diri dari tim kuasa hukum yang mewakili Trump ke pengadilan federal Pennsylvania pada Senin (16/11) waktu setempat. Ditambahkan bahwa tim kampanye Trump telah mengizinkan pengunduran diri mereka.
Ketiga pengacara yang mundur itu terdiri atas Linda Kerns, seorang pengacara Philadelphia yang sebelumnya mewakili Trump dalam sejumlah kasus di Pennsylvania, kemudian John Scott dan Douglas Bryan Hughes yang berasal dari firma hukum Texas.
- Petugas Medis Israel Dipecat Setelah Ketahuan Ludahi Foto Yesus
Seorang petugas medis Israel dipecat setelah terekam kamera meludahi foto Yesus. Insiden itu terjadi saat si petugas medis sedang melakukan tes virus Corona (COVID-19) di sebuah wilayah yang banyak dihuni warga Kristen.
Seperti dilansir BBC, Selasa (17/11/2020), petugas medis yang tidak disebut namanya itu, diketahui bekerja untuk Magen David Adom (MDA) yang merupakan layanan medis darurat nasional Israel.
Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (15/11) waktu setempat, si petugas medis itu tampak melepas APD (alat pelindung diri) yang dipakainya, kemudian meludah ke arah tiga foto yang terpasang di lorong komunal di blok apartemen di Jaffa, Tel Aviv. Apartemen itu banyak dihuni oleh warga Kristen.