Trump Serang Media Setelah Pendukungnya Turun ke Jalanan Amerika

Round-Up

Trump Serang Media Setelah Pendukungnya Turun ke Jalanan Amerika

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 15 Nov 2020 22:01 WIB
President Donald Trump listens during an event on Operation Warp Speed in the Rose Garden of the White House, Friday, Nov. 13, 2020, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Donald Trump (Foto: AP/Evan Vucci)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung aksi para simpatisannya yang turun ke jalanan AS dan menyalahkan media. Aksi pendukung garis keras Trump tersebut memprotes dugaan kecurangan di pilpres AS.

Dilansir AFP, Minggu (15/11/2020) setidaknya 10.000 orang pendukung Trump turun ke jalan. Di antara para pendemo, hanya sedikit yang memakai masker.

Mereka berkumpul di Freedom Plaza kota sebelum berbaris menuju Mahkamah Agung dan mengibarkan bendera yang mengingatkan pada kampanye kampanye Trump. Massa aksi menginginkan Trump menjadi Presiden AS lagi selama satu periode, empat tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Trump pantas untuk melihat siapa yang ada di belakangnya, dia pantas untuk merasakan cinta," kata Kris Napolitana, dari Baltimore, kepada AFP.

Dia menyakini Trump akan menang pilpres AS jika kecurangan dan penipuan ditemukan. "Saya yakin dia akan menang ketika semua penipuan dan kecurangan ditemukan."

ADVERTISEMENT

Kelompok milisi sayap kanan, Proud Boys juga hadir dalam aksi tersebut. Sementara itu pasukan keamanan yang besar dikerahkan untuk mencegah terjadinya bentrok dengan acara anti-Trump di luar Mahkamah Agung.

Sekelompok pengunjuk rasa berdiri di dekatnya, beberapa berteriak tentang keadilan sosial dan pendukung Trump tidak mengenakan masker. Ada sejumlah perkelahian, tetapi tidak ada kekerasan besar yang dilaporkan.

Menjelang sore, polisi Washington mengatakan telah ada 10 penangkapan, termasuk empat karena pelanggaran senjata api dan satu karena penyerangan terhadap seorang petugas polisi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Trump Apresiasi Pendukung dan Serang Media

Donald Trump kemudian menanggapi aksi pendukung garis kerasnya itu. Awalnya tanggapan Trump itu muncul usai jurnalis Mollie Hemingway mengunggah foto aksi pendukung Trump di Twitter. Mollie menyebut media justru memusuhi pendukung Trump. Trump meretweet cuitan itu sembari menyerang media.

"Terima kasih Mollie. Pers yang Bebas dan Adil telah hilang di negara kita. Mereka hanya menulis tentang apa yang ingin mereka tulis. PENEKANAN!" ujar Trump dalam cuitannya, Minggu (15/11/2020).

Trump kemudian menyebut aksi pendukungnya itu tidak menjadi bahasan di media. Menurut Trump, aksi tersebut tidak dimobilisasi secara khusus atau organik.

"Fake News Media bahkan hampir tidak membahas puluhan ribu orang yang datang ke Washington DC dibentuk secara organik, dan di banyak bagian Negara!" tulis Trump dalam cuitan selanjutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads