Ribuan pendukung garis keras Donald Trump berunjuk rasa pada hari Sabtu (14/11), di Washington, Amerika Serikat (AS) untuk memprotes dugaan kecurangan di pilpres AS. Trump mendukung aksi itu dan menyalahkan media.
Mulanya, tanggapan Trump itu muncul usai jurnalis Mollie Hemingway mengunggah foto aksi pendukung Trump di Twitter. Mollie menyebut media justru memusuhi pendukung Trump. Trump meretweet cuitan itu sembari menyerang media.
"Terima kasih Mollie. Pers yang Bebas dan Adil telah hilang di negara kita. Mereka hanya menulis tentang apa yang ingin mereka tulis. PENEKANAN!" ujar Trump dalam cuitannya, Minggu (15/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam cuitan selanjutnya, Trump menyebut aksi pendukungnya itu tak menjadi bahasan di media. Padahal, menurut Trump aksi itu organik alias tidak dimobilisasi secara khusus.
"Fake News Media bahkan hampir tidak membahas puluhan ribu orang yang datang ke Washington DC dibentuk secara organik, dan di banyak bagian Negara!" tulis Trump dalam cuitan selanjutnya.
Sebelumnya, ribuan pendukung garis keras Donald Trump berunjuk rasa untuk aksi terakhir. Mereka meneriakkan 'empat tahun lagi' dan menuding ada kecurangan dalam Pilpres AS sehingga memaksa Trump kalah.
Dilansir AFP, Minggu (15/11/2020) setidaknya 10.000 orang - hanya sedikit yang memakai masker - berkumpul di Freedom Plaza kota sebelum berbaris menuju Mahkamah Agung, mengibarkan bendera yang mengingatkan pada kampanye kampanye Trump. Mereka ingin Trump memimpin lagi selama satu periode, empat tahun.
"Presiden Trump pantas untuk melihat siapa yang ada di belakangnya, dia pantas untuk merasakan cinta," kata Kris Napolitana, dari Baltimore, kepada AFP.
"Saya yakin dia akan menang ketika semua penipuan dan kecurangan ditemukan."