Pria yang menjadi tersangka pembunuhan tiga orang di gereja di kota Nice, Prancis, ternyata menyimpan foto pelaku pemenggalan guru Prancis di ponselnya.
Demikian diungkapkan jaksa-jaksa penuntut Prancis seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (14/11/2020).
Penemuan foto di ponsel pemuda Tunisia berusia 21 tahun, Brahim al-Aouissaoui tersebut, dapat menunjukkan kesamaan motif di balik dua serangan tersebut. Al-Aouissaoui terluka usai ditembak polisi dalam serangan penusukan di Nice pada 29 Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa anti-teroris mengatakan dalam pernyataan media, bahwa pemeriksaan ponsel Aouissaoui juga mengungkapkan gambar-gambar yang terkait dengan kelompok ISIS. Jaksa penuntut tidak menjelaskan tentang gambar yang dimaksud atau bagaimana itu dikaitkan dengan kelompok ISIS.
Sebelumnya, guru sekolah menengah, Samuel Paty, dipenggal oleh seorang pemuda asal Chechnya di pinggiran Paris pada 29 Oktober lalu. Sebelum pemenggalan itu, pelaku merekam pesan yang mengatakan dia ingin menghukum Paty karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat pelajaran kewarganegaraan.
Penyerang yang diidentifikasi oleh jaksa sebagai Abdoulakh A., ditembak mati polisi Prancis.
Peristiwa itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kekerasan yang berlangsung selama beberapa tahun di Prancis terkait dengan kartun tersebut.
Simak video 'Detik-detik Pemenggal Kepala Guru Ditembak Polisi Prancis':