Dua pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) atau DHS dipaksa mengundurkan diri oleh Gedung Putih. Hal ini menyusul perombakan jajaran pejabat keamanan nasional AS setelah Presiden Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper.
Seperti dilansir CNN, Jumat (13/11/2020), sejumlah sumber yang mengetahui pengunduran diri itu menyebut dua pejabat tinggi pada divisi keamanan siber DHS telah mengundurkan diri.
Pejabat yang dimaksud adalah Bryan Ware yang sebelumnya menjabat Asisten Direktur Keamanan Siber pada Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Keamanan AS (CISA). Satu pejabat lainnya yang mundur adalah Asisten Sekretaris Urusan Internasional DHS, Valerie Boyd.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan sejumlah sumber itu kepada CNN bahwa keduanya mengundurkan diri di tengah tekanan dari Gedung Putih.
Surat pengunduran diri Ware, yang dilihat CNN, ditujukan untuk Trump dan disebutkan bahwa pengunduran dirinya berlaku efektif pada Jumat (13/11) waktu setempat. Dalam suratnya, Ware menuliskan bahwa menjadi kehormatan untuk mengabdi, menyoroti kinerjanya soal keamanan pemilu dan respons pandemi virus Corona (COVID-19).
Namun dalam surat perpisahan kepada stafnya, Ware mengindikasikan bahwa dirinya sebenarnya tidak ingin mundur.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak DHS, CISA dan Gedung Putih terhadap laporan ini.
Sebelumnya dilaporkan bahwa selain Esper yang dipecat Trump, sejumlah pejabat Pentagon atau Departemen Pertahanan AS lainnya juga dipecat dan mengundurkan diri dalam pekan ini. Mereka yang mundur termasuk Kepala Staf untuk Menhan AS dan pejabat tinggi Pentagon yang bertugas mengawasi kebijakan dan intelijen. Jabatan-jabatan itu kini ditempati oleh orang-orang yang dipandang sebagai loyalis Trump.
(nvc/ita)