Ketua Kongres Peru, Manuel Merino, resmi menjabat sebagai Presiden baru setelah Martin Vizcarra dimakzulkan terkait tuduhan korupsi. Merino menjadi Presiden ke-3 di Peru dalam empat tahun terakhir.
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/11/2020), Merino dilantik menjadi Presiden Peru yang baru di tengah unjuk rasa yang pecah di jalanan ibu kota Lima. Polisi Peru bahkan sempat terlibat bentrokan dengan demonstran di luar Gedung Kongres Peru yang menjadi lokasi pelantikan Merino pada Selasa (10/11) waktu setempat.
Bentrokan juga dilaporkan terjadi dalam unjuk rasa di beberapa kota lainnya, seperti Arequipa dan Cusco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vizcarra dimakzulkan dalam voting di Kongres Peru yang digelar pada Senin (9/11) malam waktu setempat. Menanggapi pemakzulan dirinya, Vizcarra menyatakan dirinya menerima dan akan meninggalkan jabatannya dengan kepala 'tegak' meskipun ada tuduhan korupsi. Dia juga menyatakan tidak akan mengambil langkah hukum untuk menggugat pemakzulan itu.
Diketahui bahwa Vizcarra dituduh menerima suap sebesar US$ 630 ribu (Rp 8,8 miliar) sebagai imbalan atas dua proyek konstruksi saat dirinya masih menjabat Gubernur Moquegua tahun 2011-2014 lalu. Vizcarra telah membantah dan menyebut tuduhan itu 'tidak berdasar' dan 'rekayasa'.
Merino (59) dilantik sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Peru pada Selasa (10/11) dan akan menjabat hingga akhir Juli 2021, saat masa jabatan Vizcarra berakhir. Dalam pernyataannya, Merino memastikan bahwa pemilihan presiden (pilpres) yang dijadwalkan pada 11 April 2021 akan tetap digelar sesuai rencana.
Menurut konstitusi, Plt Presiden Peru seharusnya dijabat oleh Wakil Presiden Peru. Namun jabatan itu jatuh ke Merino karena Peru belum juga menunjuk pengganti Wakil Presiden Mercedez Araoz yang mengundurkan diri setahun lalu terkait krisis politik lainnya.
Dengan dilantiknya Merino, maka dia menjadi Presiden ke-3 Peru sejak tahun 2016, yang mencerminkan kerapuhan institusional yang menjadi ciri khas negara ini sejak merdeka dari Spanyol tahun 1821 silam.
(nvc/ita)