Kongres Peru sepakat memakzulkan Presiden Martin Vizcarra dari jabatannya terkait tuduhan korupsi dan buruknya penanganan pandemi virus Corona (COVID-19). Terkait kasus korupsi yang menyeretnya, Vizcarra dituduh menerima suap sebesar US$ 630 ribu saat menjabat Gubernur Moquegua beberapa tahun lalu.
Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Selasa (10/11/2020), Vizcarra dituduh telah menerima suap sebesar US$ 630 ribu (Rp 8,8 miliar) sebagai imbalan atas dua proyek konstruksi saat dirinya masih menjabat Gubernur Moquegua tahun 2011-2014 lalu. Suap diberikan oleh perusahaan yang memenangkan tender proyek tersebut.
Tuduhan itu dilontarkan oleh manajer konstruksi yang terjerat kasus korupsi dan akan mendapat keringanan hukuman jika mengungkapkan informasi yang menyeret Vizcarra ke dalam kasus tersebut. Jaksa setempat tengah menyelidiki tuduhan itu, namun belum secara resmi mendakwa Vizcarra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vizcarra telah membantah dirinya menerima suap dan menyebut tuduhan itu 'tidak berdasar' dan 'rekayasa'. Namun anggota Kongres Peru tidak percaya dengannya. Mereka malah menyerang Vizcarra terkait responsnya terhadap pandemi Corona, yang menaikkan angka kemiskinan, memicu kekurangan pasokan oksigen dan penggunaan rapid test yang salah arah di negara ini.
Peru yang sejauh ini melaporkan lebih dari 922 ribu kasus Corona dengan 34.879 kematian ini, tercatat sebagai negara dengan angka kematian per kapita tertinggi di dunia.
Dalam voting yang digelar Senin (9/11) malam waktu setempat, hasilnya menunjukkan 105 anggota Kongres Peru yang didominasi politikus oposisi mendukung pemakzulan Vizcarra. Hasil voting itu telah melampaui ambang batas 87 suara -- dari total 130 anggota Kongres Peru -- yang dibutuhkan untuk memakzulkannya. Sebanyak 19 suara menolak pemakzulan dan empat suara lainnya abstain.
Lihat juga video 'Lagi Diwawancara, Anggota Kongres Ini Ditampar':
Menanggapi hasil voting itu, Vizcarra menyatakan dirinya akan menerima dan meninggalkan Istana Kepresidenan Peru, serta tidak akan mengambil langkah hukum apapun.
Ketua Kongres Peru, Manuel Merino, diperkirakan akan menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Peru mulai Selasa (10/11) waktu setempat dan akan menjabat hingga akhir Juli 2021, saat masa jabatan Vizcarra berakhir.
Dalam pernyataan kepada televisi setempat, America Television, Merino menyerukan publik tetap tenang dan memastikan bahwa pemilihan presiden (pilpres) yang dijadwalkan pada 11 April 2021 akan tetap digelar sesuai rencana. "Itu sudah diumumkan," tegasnya.
Pada September lalu, Vizcarra lolos dari upaya pemakzulan yang diajukan terkait kontrak ganjil pemerintah dengan seorang penyanyi. Oposisi kembali mengupayakan pemakzulan lain pada November ini terkait dugaan suap terkait kontrak proyek pengerjaan umum di Moquegua.