Aksi penembakan menewaskan tiga orang di sebuah pangkalan militer di Rusia. Dalam insiden di dekat kota Voronezh itu, seorang tentara Rusia menembak mati tiga rekannya.
"Tiga prajurit menderita luka-luka mematikan akibat serangan itu," kata Distrik Militer Barat Rusia dalam pernyataan yang disiarkan oleh Interfax dan dilansir AFP, Senin (9/11/2020).
"Komando unit militer, yang bertindak bersama dengan lembaga penegak hukum, sedang bekerja untuk melacak dan menahan penyerang," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu menyebutkan bahwa serangan itu dimulai pada Senin (9/11) dini hari waktu setempat.
Sumber Interfax yang tidak disebutkan namanya mengatakan, penembakan itu dipicu ketika pertengkaran terjadi antara tentara pelaku penembakan dan seorang perwira selama pemeriksaan.
Tentara itu "mengambil pistol" dari sarung perwira dan langsung menembak, kata sumber itu, dengan tiga rekannya dilaporkan tewas akibat penembakan tersebut.
Menurut Interfax, pihak berwenang di pangkalan militer sedang bernegosiasi dengan tersangka yang telah mengunci dirinya di sebuah gedung.
Penembakan di fasilitas militer di Rusia bukanlah hal yang aneh. Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan kewaspadaan atas ritual perpeloncoan yang brutal, yang menjadi rutinitas pada tahun 1990-an, tetapi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan Oktober tahun lalu, seorang tentara Rusia menembaki pasukan di sebuah pangkalan militer di Siberia, menewaskan delapan orang dan melukai dua orang lainnya. Tentara tersebut mengaku telah mengalami perpeloncoan yang membuat hidupnya seperti "neraka".
Lihat juga video 'Pelaku Penembakan Aktor Eddie Hassell Ditangkap':