Biden Menang, Brasil dan Meksiko yang Dekat dengan Trump Bungkam

Biden Menang, Brasil dan Meksiko yang Dekat dengan Trump Bungkam

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 10:16 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro kerap meremehkan bahaya dari virus Corona (COVID-19). Namun, kini Bolsonaro dinyatakan positif setelah dites Corona usai mengalami gejala demam.
Jair Bolsonaro (dok. AP Photo/Eraldo Peres)
Brasilia -

Saat para pemimpin dunia menyelamati Joe Biden atas kemenangannya dalam pilpres Amerika Serikat (AS) 2020, pemimpin dua negara terbesar di Amerika Latin yang dipandang dekat dengan Presiden Donald Trump bungkam. Kedua negara itu adalah Brasil dan Meksiko.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (9/11/2020), Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang kerap dijuluki 'Trump dari Tropis' oleh pendukungnya masih bungkam atas kekalahan Trump dalam pilpres AS 2020. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, menolak menyelamati Biden atas kemenangannya dan bersikeras akan menunggu hingga gugatan hukum atas pilpres AS mencapai putusan akhir.

Trump dan kedua pemimpin Latin itu disatukan oleh beberapa kesamaan, yakni mereka sama-sama menolak memakai masker saat pandemi virus Corona (COVID-19) dan ketiganya bisa secara lepas digambarkan sebagai populis dan nasionalis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bolsonaro dan anak-anaknya -- sama seperti anak-anak Trump yang berperan dalam dunia politik -- tampaknya secara aktif merasa tidak nyaman dengan hasil pilpres AS. Bolsonaro, yang sebelumnya mengungkapkan harapan agar Trump terpilih kembali menjadi Presiden AS, kebanyakan diam sepekan ini.

Namun tidak demikian dengan putranya, Eduardo Bolsonaro, yang merupakan anggota Kongres Brasil. Via media sosial, Bolsonaro mempertanyakan bagaimana perolehan suara Biden bertambah dengan cepat mendekati akhir penghitungan, sementara Trump tidak demikian.

ADVERTISEMENT

Anak Bolsonaro juga mempertanyakan keputusan sejumlah jaringan televisi AS yang memotong pidato Trump saat membahas soal dugaan kecurangan pilpres. Dia menilai hal itu sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara.

Seorang pejabat senior Kedutaan Besar Brasil di AS, yang enggan disebut namanya, menyatakan bahwa para pejabat Brasil khawatir komentar asal oleh Bolsonaro atau putranya akan mengganggu kestabilan hubungan kedua negara.

Pejabat kantor kepresidenan brasil, yang juga enggan disebut namanya, mengatakan bahwa Bolsonaro mengadopsi posisi pragmatis dengan mematuhi arahan para penasihatnya. Pada awal pekan lalu, beberapa elemen lebih ideologis di kantor Bolsonaro menyakini kemenangan Trump, namun kini para staf diplomatik Brasil melakukan kontak dengan tim kampanye Biden.

Hubungan dekat Lopez Obrador dengan Trump terjalin dengan dasar yang kuat, setelah AS mengancam akan menerapkan tarif untuk produk Meksiko kecuali negara itu menindak tegas para imigran yang hendak masuk ke AS via negara itu. Meksiko mematuhi AS dengan menangkap dan memulangkan para imigran ke negara asalnya.

Pada Sabtu (7/11) waktu setempat, Lopez Obrador menjadi salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang masih memuji Trump. "Presiden Trump sangat menghormati kami, dan kami telah mencapai kesepakatan yang sangat baik, dan kami berterima kasih kepadanya karena tidak ikut campur dan menghormati kami," ucap Lopez Obrador.

Anggota parlemen AS dari Partai Demokrat, Joaquin Castro, yang mewakili Texas menyebut keengganan kedua pemimpin negara Amerika Latin itu menyelamati Biden sebagai 'kegagalan diplomatik yang sebenarnya'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads