Sejarah Orang Kulit Hitam Pemimpin Paman Sam: Dulu Obama Kini Kamala

Round-Up

Sejarah Orang Kulit Hitam Pemimpin Paman Sam: Dulu Obama Kini Kamala

Tim detikcom - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 05:30 WIB
PHILADELPHIA, PA - NOVEMBER 02: Democratic vice presidential nominee Sen. Kamala Harris (D-CA) addresses supporters at a drive-in election eve rally on November 2, 2020 in Philadelphia, Pennsylvania. Democratic presidential nominee Joe Biden, who is originally from Scranton, Pennsylvania, remains ahead of President Donald Trump by about six points, according to a recent polling average. With the election tomorrow, Trump held four rallies across Pennsylvania over the weekend, as he vies to recapture the Keystone States vital 20 electoral votes. In 2016, he carried Pennsylvania by only 44,292 votes out of more than 6 million cast, less than a 1 percent differential, becoming the first Republican to claim victory here since 1988.   Mark Makela/Getty Images/AFP
Kamala Harris (Foto: AFP/Mark Makela)
Jakarta -

Orang kulit hitam terus mencatat sejarah dalam struktur kepemimpinan negeri Paman Sam. Pertama, mantan presiden AS Barack Obama, dan kini Kamala Harris menambah daftar orang kulit hitam pemimpin Amerika Serikat.

Barack Obama terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat pada Pilpres 2008. Obama dilantik pada 20 Januari 2009 dan resmi menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat. Obama menjadi orang kulit hitam pertama yang memimpin AS.

Obama menjabat sebagai Presiden AS selama dua periode. Pada periode pertama 2008-2012, Obama yang berasal dari Partai Demokrat kala itu berhasil mengalahkan lawannya John McCain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, pada periode kedua 2012-2016, Obama kembali menang dan mengalahkan penantangnya, Mitt Romney. Obama pun mencetak sejarah karena menjadi capres kedua dari Partai Demokrat yang berhasil memenangi periode jabatan kedua sejak Perang Dunia II. Yang pertama adalah mantan presiden Bill Clinton yang pernah memegang jabatan selama dua periode.

Kini, Kamala Harris menambah daftar catatan orang kulit hitam menjadi pemimpin AS. Harris terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Joe Biden dalam Pilpres AS 2020, dan mengalahkan pasangan Donald Trump dan Mike Pence.

ADVERTISEMENT

Harris merupakan perempuan kulit hitam pertama yang terpilih menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Namun, Harris meyakini kalau dia bukanlah perempuan terakhir yang menduduki posisi tersebut.

"Meskipun saya mungkin wanita pertama di kantor ini, saya tidak akan menjadi yang terakhir. Karena setiap gadis kecil yang menonton malam ini melihat bahwa ini adalah negara yang penuh peluang dan bagi anak-anak terlepas dari jenis kelamin Anda, negara kami telah mengirimkan pesan yang jelas: Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan," kata Harris dalam pidatonya, Minggu (8/11/2020).

Harris akan memberikan kebebasan serta keadilan bagi wanita dari ras apapun. Dia menilai perempuan sudah banyak berjuang dan berkorban.

"Jadi saya memikirkan tentang dia dan tentang generasi wanita, wanita kulit hitam, Asia, kulit putih, latina, wanita asli Amerika, yang di seluruh negara kita, sejarah telah membuka jalan untuk saat ini, malam ini," ujar Harris.

"Perempuan yang berjuang dan berkorban begitu banyak demi kesetaraan dan kebebasan serta keadilan bagi semua, termasuk perempuan kulit hitam yang seringkali terlalu sering diabaikan namun begitu sering membuktikan bahwa merekalah tulang punggung demokrasi kita. Sekarang di tahun 2020 dengan generasi baru wanita di negara kita yang berperan surat suara mereka dan melanjutkan perjuangan untuk hak dasar mereka untuk memilih dan didengar," imbuhnya.

Simak video 'Profil Kamala Harris, Wapres Wanita Kulit Hitam Pertama AS':

[Gambas:Video 20detik]



Simak total suara yang berhasil diraup Biden dalam Pilpres Amerika Serikat.

Biden menang usai meraup 290 electoral votes, menyusul kemenangan tipisnya di negara bagian Pennsylvania. Setelah berhari-hari penghitungan suara dan terlibat pertarungan yang sengit, capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden akhirnya memenangkan pemilihan presiden AS 2020.

Seperti dilansir Fox News, Sabtu (7/11/2020), data penghitungan teranyar dari Fox News menunjukkan Biden menang atas petahana Donald Trump di Pennsylvania dengan meraih 49,7 persen suara, dengan Trump meraup 49,2 persen suara.

Biden dipastikan memenangi pilpres setelah dia diproyeksikan menang di Pennsylvania, yang memiliki 20 electoral votes. Biden juga diproyeksikan menang di Nevada, yang memiliki 6 electoral votes. Dengan tambahan 26 electoral votes dari dua negara bagian itu, maka Biden telah meraup 290 electoral votes sedangkan pesaingnya, Donald Trump baru meraup 214 electoral votes.

Jumlah itu telah melampaui ambang batas 270 electoral votes yang diperlukan -- dari total 538 electoral votes -- untuk bisa memenangkan pilpres AS.

Sebelumnya, ada lima negara bagian yang menjadi perebutan terakhir Biden dan Trump. Kelima negara bagian itu adalah: Nevada (6 electoral votes), Alaska (3 electoral votes), Georgia (16 electoral votes), North Carolina (15 electoral votes), dan Pennsylvania (20 electoral votes).

Halaman 2 dari 2
(eva/azr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads