Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali mengklaim dirinya menang dengan mudah jika suara pemilih sah yang dihitung dalam pilpres tahun ini. Trump melontarkan tuduhan pencurian pemilu dari dirinya.
"Jika Anda menghitung suara sah, saya menang dengan mudah," klaim Trump dalam pidato terbarunya di Gedung Putih, seperti dilansir CNN dan ABC News, Jumat (6/11/2020).
"Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka bisa berupaya mencuri pemilu dari kita," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump kembali mempermasalahkan penghitungan surat suara via pos (mail-in ballots) yang masih berlangsung di beberapa negara bagian. Diketahui bahwa jumlah surat suara via pos melonjak drastis dengan adanya kekhawatiran akibat pandemi virus Corona (COVID-19), yang membuat banyak warga AS enggan memberikan suara secara langsung di tempat pemungutan suara.
Trump mengatakan dia telah menganjurkan penghentian penghitungan "suara yang datang terlambat," dan kembali mengklaim bahwa dirinya telah meraih kemenangan besar.
"Saya telah memenangkan banyak negara-negara bagian penting, termasuk kemenangan besar," klaimnya.
Dalam pidatonya, Trump juga melontarkan klaim tanpa dasar bahwa dalam pilpres tahun ini telah terjadi 'campur tangan pemilu bersejarah dari media besar, banyak pemilik uang dan teknologi besar'.
Posisi sementara menunjukkan Biden unggul dengan 264 electoral votes atas Trump yang baru meraup 214 electoral votes. Dibutuhkan 270 electoral votes -- dari total 538 electoral votes -- untuk bisa memenangkan pilpres AS.
Tonton video 'Murka Trump di Pilpres AS: Hentikan Penghitungan!':