Tim kampanye Presiden Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya meminta pengadilan untuk menghentikan penghitungan suara di Pennsylvania. Ini dilakukan setelah langkah serupa dilakukan terhadap negara-negara bagian penting Michigan dan Wisconsin.
Tim kampanye Trump menuduh pejabat-pejabat pemilihan melarang "pengamat" untuk mendekati penghitung suara di Pennsylvania.
"Kami juga menuntut untuk menghentikan sementara penghitungan sampai ada transparansi yang berarti," kata wakil manajer kampanye Justin Clark dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pejabat negara bagian Pennsylvania, Kathy Boockvar mengatakan bahwa meski negara bagian itu telah membuat "kemajuan luar biasa" dalam menghitung surat suara, namun diperkirakan bahwa akan butuh beberapa hari sebelum sebagian besar surat suara dihitung. dig Menteri Luar Negeri memperkirakan bahwa itu akan menjadi "hitungan hari sebelum sebagian besar surat suara dihitung."
Berbicara pada konferensi pers dengan Gubernur Tom Wolf, Boockvar memperkirakan "ratusan ribu" surat suara akan dihitung pada Rabu (4/11) malam waktu setempat.
Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden saat ini masih bersaing sengit dalam penghitungan suara di Pennsylvania. Menurut data penghitungan suara seperti dilansir New York Times, Trump unggul tipis atas pesaingnya, Joe Biden dengan meraih 51,2 persen suara, sedangkan Biden mendapat 47,5 persen suara.
Data ini berdasarkan penghitungan suara yang telah mencapai 87 persen. Sisa suara via pos yang masih dalam penghitungan disebut-sebut akan menguntungkan Biden. Negara bagian ini memiliki 20 electoral votes.