Pelaku penembakan brutal di Wina, Austria, dilaporkan lahir dan dibesarkan di negara tersebut. Namun, sosok pelaku telah dipantau oleh intelijen domestik Austria karena diketahui pernah ingin pergi ke Suriah.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (3/11/2020), informasi tersebut diungkapkan oleh seorang editor surat kabar lokal bernama Falter. Otoritas Austria belum menyebutkan identitas pelaku yang ditembak mati polisi setempat, usai beraksi pada Senin (2/11) malam waktu setempat.
Dalam pernyataan via Twitter, editor surat kabar Falter, Florian Klenk, menyebut pelaku yang ditembak mati itu dikenal oleh intelijen Austria karena dia menjadi bagian dari 90 terduga Islamis Austria yang ingin pergi ke Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, Klenk juga menyebut nama pelaku sebagai Kurtin S yang berusia 20 tahun. Disebutkan Klenk bahwa Kurtin merupakan keturunan Albania, namun lahir dan dibesarkan di Wina. Orangtuanya disebut berasal dari North Macedonia.
Klenk tidak menyebutkan lebih lanjut soal sumber informasi tersebut. Dalam pernyataannya, Klenk juga menyebut bahwa polisi Austria mengira Kurtin tidak mampu merencanakan serangan di Wina.
Pada Senin (2/11) malam waktu setempat, pelaku menyerang enam lokasi di Wina, yang berawal dengan menembaki orang-orang di luar sebuah sinagoge setempat. Para saksi mata menuturkan bahwa pelaku melepas tembakan ke arah kerumunan orang di bar dengan senapan otomatis.
Sejauh ini, empat orang tewas akibat penembakan itu. Motif penembakan belum diketahui dan masih dalam penyelidikan otoritas setempat.
Otoritas Austria juga diketahui tengah berupaya mencari tahu apakah ada pelaku lainnya yang melarikan diri. Warga kota Wina diimbau untuk tetap di dalam rumah jika memungkinkan dan anak-anak diminta tidak masuk sekolah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Austria, Karl Nehammer, mengungkapkan bahwa penyelidikan awal mengindikasikan pelaku yang ditembak mati, bersimpati terhadap kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).