Masjid Agung Prancis Diteror Kepala Babi, Aksi Serupa Pernah Terjadi 2019

Masjid Agung Prancis Diteror Kepala Babi, Aksi Serupa Pernah Terjadi 2019

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 03 Nov 2020 14:14 WIB
Sejumlah warga muslim di Paris tengah melakukan ibadah di Grande Mosquee de Paris.
Foto: Ilustrasi masjid raya di Paris (Agung Pambudhy)
Paris -

Sebuah masjid agung di Prancis utara diteror dengan kepala babi. Insiden seperti ini bukan kali ini saja terjadi negara sekuler tersebut.

Pada tahun 2019 lalu insiden serupa pernah terjadi. Dilansir AFP, 25 Maret 2019, seorang pekerja yang sedang membangun masjid di barat daya Prancis menemukan kepala babi dan darah hewan di pintu masuk ke tempat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan masjid di kota kecil Bergerac itu telah diperdebatkan sejak pertama kali diusulkan pada tahun 2017 dan akhirnya disetujui pada Oktober 2018.

ADVERTISEMENT

"Para pelaku mengolesi dinding dengan darah hewan dan meletakkan potongan kepala babi di gerbang depan area konstruksi," kata wakil jaksa penuntut umum Bergerac, Charles Charollois kepada AFP.

Vandalisme itu terjadi saat malam hari dan tidak ketahuan sampai para pekerja tiba di pagi hari.

Untuk diketahui, di Prancis, menodai fasilitas keagamaan adalah tidak kejahatan yang dapat dikenai hukuman hingga tujuh tahun penjara.

Kasus teror kepala babi kemudian berulang lagi tahun ini. Dilansir media Anadolu Agency, Selasa (3/11/2020) kepala babi itu ditemukan di Grand Mosque atau Masjid Agung di kota Compiegne di Oise, Prancis utara saat pekerjaan restorasi sedang dilakukan di sana. Hal ini disampaikan oleh kelompok payung bagi Muslim-Turki, DITIB di Compiegne dalam sebuah pernyataan Senin (2/11) waktu setempat.

Pengelola masjid mengutuk aksi tersebut dan membuat pengaduan atas insiden ini.

Dewan Kepercayaan Muslim Prancis, French Council of the Muslim Faith juga mengecam insiden tersebut, dan menyatakan solidaritas dengan manajemen masjid dan komunitas.

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya retorika anti-Islam di Prancis menyusul pernyataan kontroversial oleh Presiden Emmanuel Macron.

Macron mengklaim Islam adalah "agama yang mengalami krisis,". Macron juga membela publikasi kartun yang melecehkan Nabi Muhammad. Akibatnya muncul kecaman internasional, aksi-aksi protes, dan seruan untuk memboikot produk buatan Prancis.

Halaman 2 dari 2
(rdp/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads