Presiden AS Donald Trump tenggelam dalam enam polling atau jajak pendapat terbaru. Pesaing Trump, Joe Biden unggul dalam jajak pendapat. Biden rata-rata meraih 50% lebih banyak suara.
Seperti dilansir CNN, Senin (2/11/2020), setidaknya ada enam jajak pendapat yang melacak pandangan pemilih secara nasional tentang pemilihan presiden 2020 antara Trump dan Biden. Jajak pendapat ini dikumpulkan berdasarkan standar CNN untuk pelaporan.
Penting untuk diingat bahwa di AS presiden dipilih oleh electoral college, bukan oleh suara populer, dan jajak pendapat nasional hanya dapat mendekati suara populer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan jajak pendapat NBC/WSJ Biden meraih 52% suara, sedangkan Trump 42%. Lalu dalam Fox News, Biden mendapat 52% suara dan Trump 44%. Kemudian dalam jajak pendapat CNN/SSRS, Biden juga masih unggul dengan 54% dan Trump meraih 42%.
Selanjutnya menurut jajak pendapat IPSOS/Reuters, Biden masih unggul 52% suara dan Trump meraih 42%. Quinnipiac University juga menyajikan hasil jajak pendapat, yakni Biden meraih 51% dan Trump 41%. Sedangkan dalam jajak pendapat New York Times/Siena College, Biden meraih 50% dan Trump 41% suara.
Proses survei atau jajak pendapat ini dilakukan selama bulan Oktober lalu.
Pilpres AS akan segera dilangsungkan pada 3 November waktu setempat. Meskipun begitu, early voting (voting awal) telah dilakukan di beberapa negara bagian.
Trump Tancap Gas
Dilansir BBC, Senin (2/11) Trump memiliki jadwal yang sangat padat pada hari Minggu (01/11).
Baca juga: Biden dan Trump di Mata Obama |
Dia mengadakan rapat umum di Iowa, Michigan, North Carolina dan Georgia, kemudian Florida - semua negara bagian yang menurut jajak pendapat menunjukkan persaingan sengit antara kedua calon.
Berbicara di Washington, sebuah kota di Michigan di utara Detroit, Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa di bawah kepemimpinannya "ekonomi tumbuh pada tingkat tercepat yang pernah tercatat".