Otoritas Amerika Serikat mengingatkan memperingatkan kemungkinan serangan rudal di Riyadh, Arab Saudi. Peringatan ini disampaikan seiring koalisi militer yang dipimpin Saudi telah mencegat atau menjatuhkan rudal-rudal dan pesawat tak berawak (drone) yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi ke Saudi.
Pemberontak Houthi di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap negara tetangga Arab Saudi, terutama menargetkan provinsi-provinsi selatan di sepanjang perbatasan kedua negara.
Kedutaan Amerika Serikat di Riyadh seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/10/2020) memperingatkan warga Amerika di ibu kota Saudi itu untuk tetap "waspada" dan "mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedutaan sedang melacak laporan kemungkinan rudal atau drone yang mungkin menuju Riyadh hari ini," kata Kedutaan AS dalam pernyataan di situsnya, tanpa memberikan rincian apapun.
Sebelumnya, pemberontak Houthi pernah beberapa kali menargetkan Riyadh dengan rudal dan drone. Koalisi militer pimpinan Saudi mengklaim berhasil mencegat sebagian besar dari serangan tersebut.
Riyadh terletak lebih dari 700 kilometer (435 mil) di utara perbatasan dengan Yaman.
Beberapa jam setelah pernyataan Kedutaan AS tersebut, koalisi militer pimpinan Saudi mengatakan enam drone bermuatan bom yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi menuju kerajaan telah berhasil dicegat, menurut Kantor Pers Saudi.
Pemberontak meluncurkan drone "secara sengaja dan sistematis untuk menargetkan warga sipil" di kerajaan, kata juru bicara koalisi, Turki al-Maliki.
Televisi pemerintah Saudi melaporkan, koalisi juga kemudian mencegat rudal balistik pemberontak yang menargetkan provinsi selatan Jizan, Najran serta kota selatan Khamis Mushait.
(ita/ita)