Aktivis hak perempuan Arab Saudi yang dipenjara, Loujain al-Hathloul, kembali melakukan aksi mogok makan di penjara. Aksi ini untuk menuntut kontak rutin dengan keluarganya.
Dilansir AFP, Rabu (28/10/2020) Hathloul, yang penahanannya sejak 2018 menjadikannya simbol perjuangan hak-hak perempuan di Arab Saudi, mulai menolak makanan pada Senin (26/10) malam. Demikian disampaikan saudara perempuannya Lina al-Hathloul.
"Loujain memberi tahu (orang tua kami) bahwa dia lelah diperlakukan buruk dan dilarang mendengar suara keluarganya," tulis Lina di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia akan memulai mogok makan mulai kemarin malam sampai mereka mengizinkan telepon regulernya lagi," imbuhnya.
Belum ada komentar langsung dari otoritas Saudi terkait hal ini. Orang tua Hathloul diizinkan untuk melihatnya pada hari Senin (26/10), kata saudara-saudaranya, tetapi selama berbulan-bulan aktivis tersebut hanya diizinkan melakukan kontak terbatas dengan keluarganya.
Pada bulan Agustus, Hathloul melakukan mogok makan selama hampir seminggu setelah dia tidak diberi hak untuk menelepon atau bertemu keluarganya selama beberapa bulan, kata saudara-saudaranya.
Dia mengakhiri pemogokan itu setelah orang tuanya akhirnya diizinkan untuk mengunjunginya di penjara.
Hathloul (31) ditangkap bersama sekitar selusin aktivis wanita pada Mei 2018, hanya beberapa minggu sebelum Arab Saudi mencabut larangan pengemudi wanita selama puluhan tahun.
Beberapa dari mereka telah dibebaskan sementara, sementara yang lain termasuk Hathloul tetap ditahan.
Media pro-pemerintah mencap Hathloul dan aktivis lain yang dipenjara sebagai "pengkhianat" dan keluarganya menuduh dia menghadapi pelecehan seksual dan penyiksaan, termasuk sengatan listrik dan water boarding selama dalam penahanan.