Catat 137 Kasus Baru Corona, Xinjiang Gelar Tes Massal

Catat 137 Kasus Baru Corona, Xinjiang Gelar Tes Massal

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 26 Okt 2020 09:40 WIB
Sebuah lembaga think tank Australia melaporkan bahwa otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dalam beberapa tahun ini.
Ilustrasi -- Situasi di Xinjiang (Getty Images)
Beijing -

Otoritas China kembali menggelar tes virus Corona (COVID-19) secara massal di Xinjiang setelah mendeteksi 137 kasus baru dalam beberapa pekan terakhir. Kemunculan klaster baru Corona di Xinjiang itu diyakini terkait dengan sebuah pabrik setempat.

Seperti dilansir AFP, Senin (26/10/2020), tes Corona massal digelar mulai Sabtu (24/10) malam terhadap 4,75 juta warga di dalam dan sekitar wilayah Kashgar, Provinsi Xinjiang. Tes massal dilakukan setelah seorang buruh pabrik garmen yang berusia 17 tahun dan berjenis kelamin perempuan dinyatakan positif Corona.

Kasus buruh pabrik itu diyakini berkaitan dengan kasus-kasus baru yang bermunculan di Xinjiang beberapa waktu terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Kesehatan Xinjiang dalam konferensi pers pada Minggu (25/10) waktu setempat, menyatakan bahwa kasus-kasus baru Corona -- yang semuanya tanpa gejala atau asymptomatic -- terkait dengan sebuah pabrik di distrik Shufu, yang menjadi tempat buruh pabrik dan orangtuanya bekerja.

Televisi nasional melaporkan bahwa sebuah tim khusus dari Komisi Kesehatan Nasional Beijing dikirimkan ke Xinjiang untuk menyelidiki sumber penularannya dan membantu dengan langkah-langkah preventif terkait klaster baru ini.

ADVERTISEMENT

Hingga Minggu (25/10) sore waktu setempat, otoritas setempat menyatakan lebih dari 2,8 juta sampel dikumpulkan dari tes massal tersebut dan sisanya akan diselesaikan dalam dua hari.

Kashgar yang terletak dekat perbatasan China dengan Pakistan, Afghanistan, Tajikistan dan Kyrgyzstan, merupakan jantung budaya etnis Uighur dan etnis muslim asal Turki lainnya, dengan kebanyakan dari mereka mengeluhkan penindasan politik dan agama sejak lama. Pemerintah China membantah adanya penindasan.

Dituturkan pemerintah setempat bahwa seluruh sekolah di Kashgar ditutup sementara hingga 30 Oktober dan setiap orang yang hendak meninggalkan kota itu wajib menunjukkan hasil tes negatif Corona -- untuk tes nucleic acid.

Tayangan CCTV menunjukkan ratusan orang mengantre untuk mengikuti tes massal di luar rumah-rumah sakit setempat dan pusat tes mobile yang disediakan di berbagai wilayah Kashgar.

Otoritas China sejauh ini berhasil mengendalikan penularan Corona secara domestik atau yang terjadi di tengah masyarakat, dengan menerapkan lockdown, pembatasan perjalanan, dan tes massal. Namun tetap saja bermunculan wabah-wabah baru di berbagai wilayah China beberapa waktu terakhir.

Sebagai upaya penanganan, otoritas China pun meningkatkan kemampuannya melakukan tes Corona secara cepat, dengan Partai Komunis berambisi untuk mencitrakan kemenangan China atas Corona saat sebagian besar dunia masih berjuang memeranginya.

Pada Minggu (25/10) waktu setempat, otoritas China melaporkan 20 kasus baru Corona dengan gejala dan 161 kasus baru tanpa gejala. Seluruh kasus baru dengan gejala yang terdeteksi di China dikonfirmasi sebagai kasus impor atau penularannya terjadi di luar negeri. Sementara untuk kasus tanpa gejala -- yang tidak dianggap sebagai kasus Corona terkonfirmasi oleh China, sekitar 138 kasus di antaranya merupakan penularan lokal.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads