Pasukan keamanan Irak bentrok dengan demonstran anti-pemerintah di Baghdad. Sedikitnya 39 orang terluka akibat kejadian ini.
Dilansir Reuters, Minggu (26/10/2020) korban mengalami luka terkena proyektil yang dilepaskan masing-masing pihak. Disebut sebagian besar korban merupakan petugas polisi.
Selain itu, sumber polisi mengatakan tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan juga menimbulkan korban. Sebanyak tujuh orang luka akibat tembakan tabung gas air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan seorang juru bicara militer mengatakan, setidaknya 32 anggota pasukan keamanan terluka oleh granat tangan. Granat ini disebut dilemparkan oleh kelompok yang dia anggap telah bersembunyi di antara pengunjuk rasa damai, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Politisi telah menyatakan keprihatinan atas kemungkinan protes damai yang dibajak oleh para perusuh, yang dapat memicu spiral kekerasan seperti yang terjadi tahun lalu.
Demonstrasi anti-pemerintah yang diperbarui berkumpul pada hari Minggu untuk menandai satu tahun sejak kerusuhan massal atas korupsi dan perampasan yang meluas di Irak yang kaya minyak. Lebih dari 500 orang tewas dalam gangguan tersebut.
"Kami tidak akan berhenti memprotes untuk menuntut hak kami yang dicuri. Kami adalah korban pemerintahan yang korup, "kata Najim Abdullah, seorang pengunjuk rasa yang berdiri di dekat jembatan Jumhuriya di ibu kota.
Para pengunjuk rasa menuduh elit penguasa yang mengakar, terutama partai-partai yang didukung Iran dan kelompok milisi, memicu korupsi endemik yang membuat sebagian besar negara itu hancur bahkan selama masa-masa damai.
(dwia/dwia)