Hitung-hitungan AS Gaet Indonesia Perluas Aliansi Hadapi Rusia-China

Round-Up

Hitung-hitungan AS Gaet Indonesia Perluas Aliansi Hadapi Rusia-China

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 05:04 WIB
(FILES) In this file photo US Defense Secretary Mark Esper speaks during the daily briefing on the novel coronavirus, COVID-19, at the White House on March 18, 2020, in Washington, DC. - US Defense Secretary Mark Esper confirmed March 23, 2020 that the military had rescued an American victim of violent crime in Honduras. President Donald Trump said cryptically Sunday that the US military had secured the release of the woman, but gave no details.
Foto: Menhan AS Mark Esper (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Washington DC -

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengungkapkan bahwa Indonesia masuk hitungan dalam upaya memperluas aliansi. AS sedang membangun aliansinya untuk menghadapi Rusia dan China.

Dilansir AFP, Rabu (21/10/2020) Esper mengatakan Pentagon akan secara sistematis memantau dan mengelola hubungannya dengan negara-negara mitra, yang bertujuan untuk menemukan cara guna mengoordinasikan militer dan juga untuk memajukan penjualan senjata AS.

Inisiatif, yang disebut Panduan untuk Pembangunan Aliansi dan Kemitraan (GDAP) tersebut, disampaikan hanya dua minggu sebelum pemilihan presiden AS yang mana--jika Presiden Donald Trump kalah--Esper bisa diganti pada bulan Januari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu juga terjadi setelah hampir empat tahun upaya Trump untuk merestrukturisasi dan bahkan merombak aliansi, termasuk mengancam NATO.

"Jaringan sekutu dan mitra Amerika Serikat memberi kita keuntungan asimetris yang tidak dapat ditandingi oleh musuh kita," kata Esper.

ADVERTISEMENT

Dia mengutip kemitraan lama, dari NATO hingga Malta kecil - yang membantu AS berjuang untuk melepaskan diri dari Inggris pada abad ke-18.

"Contoh seperti ini menggambarkan pentingnya menyelaraskan dengan negara-negara yang berpikiran sama, besar dan kecil, untuk mempertahankan tatanan bebas dan terbuka yang telah melayani kita semua dengan sangat baik selama beberapa dekade," kata Esper.

"China dan Rusia mungkin memiliki kurang dari 10 sekutu yang digabungkan," tambahnya.

Dia mengatakan China menggunakan paksaan dan perangkap keuangan untuk membangun aliansi dengan negara-negara lemah seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos.

"Semakin kecil negara dan semakin besar kebutuhannya, semakin berat tekanan dari Beijing," katanya.

Dia mengutip kunjungan yang telah dilakukannya untuk membangun hubungan pertahanan dengan Malta, Mongolia dan Palau, serta rencana AS untuk kehadiran pertahanan yang lebih besar di Eropa Timur, termasuk pangkalan pasukan AS di Polandia.

Esper juga menggarisbawahi perlunya untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan "negara-negara demokrasi yang berpikiran sama seperti India dan Indonesia," menambahkan bahwa dia telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada hari Senin (19/10) dan akan mengunjungi India minggu depan.

"Mereka semua mengakui apa yang sedang dilakukan China," katanya.

Esper mengatakan bahwa bagian penting dari upaya ini adalah untuk memperluas penjualan senjata AS, untuk membantu sekutu meningkatkan kemampuan pertahanan dan untuk mendukung industri pertahanan AS melawan persaingan dari Moskow dan Beijing.

Prabowo Berkunjung ke AS

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto diizinkan masuk kembali ke AS usai bertahun-tahun visanya dicabut.

Prabowo bertemu dengan Menhan AS Mark T Esper di Pentagon, Washington AS. Keduanya meneken nota kesepakatan (Memorandum of Understanding atau MoU) untuk upaya pencarian tentara AS yang hilang di Indonesia saat perang dunia ke-2.

"Untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia untuk memulihkan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II," demikian keterangan dari laman resmi Kementerian Pertahanan AS yang dikirim oleh juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Sabtu (17/10/2020).

"Kedua pemimpin ini menyatakan simpati kepada mereka yang terkena COVID-19 di Amerika Serikat dan Indonesia," sambung pernyataan dari website itu.

Lebih jauh, pertemuan Prabowo dan Esper juga membahas terkait pertahanan bilateral dan keamanan maritim. Prabowo mengungkap soal pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan pertahanan negara. Selain itu, Prabowo juga menyampaikan penghargaannya atas dukungan AS terkait modernisasi pertahanan Indonesia.

"Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan kegiatan militer bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim," tulis dalam website tersebut.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads