Menkes Belgia Sebut Situasi Corona di Brussels 'Mendekati Tsunami'

Menkes Belgia Sebut Situasi Corona di Brussels 'Mendekati Tsunami'

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 20 Okt 2020 15:32 WIB
People, wearing masks and keeping social distance to prevent the spread of the coronavirus, wait in line to be tested in a Red Cross COVID-19 test center at Cinquantenaire park in Brussels, Monday, Oct. 19, 2020. Bars and restaurants across Belgium shut down for a month and a night-time curfew entered into force Monday in the hard-hit coronavirus country as health authorities warned of a possible sanitary
Warga Belgia mengantre untuk menjalani tes Corona di Brussels (AP Photo/Francisco Seco)
Brussels -

Menteri Kesehatan Belgia, Frank Vandenbroucke, menyebut situasi pandemi virus Corona (COVD-19) di ibu kota Brussels dan wilayah Wallonia 'mendekati sebuah tsunami'. Penularan Corona di kedua wilayah itu juga disebut sebagai yang terburuk di kawasan Eropa saat ini.

Seperti dilansir CNN dan The Guardian, Selasa (20/10/2020), klaim itu disampaikan Vandenbroucke saat membahas situasi pandemi terkini di Belgia dalam wawancara dengan televisi setempat.

"Kita menjadi wilayah paling terdampak di seluruh Eropa. Kita sangat dekat dengan sebuah tsunami ... sehingga kita tidak lagi bisa mengendalikan apa yang terjadi. Saat ini, kita masih bisa mengendalikan apa yang terjadi, tapi dengan kesulitan dan tekanan luar biasa," sebut Vandenbroucke.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika situasi ini terus meningkat, jumlah rawat inap juga akan meningkat sehingga kita harus menunda lebih banyak perawatan non-COVID, yang juga sangat berbahaya," imbuhnya.

"Situasi kesehatan di Wallonia dan di Brussels merupakan yang paling buruk dan paling berbahaya di seluruh kawasan Eropa," tegas Vandenbroucke.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa Belgia sekarang masuk dalam daftar 10 negara yang saat ini paling terdampak virus Corona menurut Johns Hopkins University (JHU), yang data penghitungannya menjadi acuan global.

Menurut JHU, Belgia kini menempati posisi ketiga untuk jumlah kematian tertinggi per 100 ribu orang akibat Corona, dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Belgia berada di bawah San Marino dan Peru untuk jumlah kematian tertinggi per 100 ribu orang.

Secara total, menurut data JHU, Belgia saat ini mencatat 230.480 kasus Corona, dengan 10.443 kematian.

Vandenbroucke menyerukan kepada seluruh warga Belgia untuk melindungi diri mereka dan kerabat mereka dari ancaman Corona. Dia menegaskan bahwa epidemi ini 'bukan salah siapa-siapa, namun memperbaiki situasi menjadi tugas setiap orang'.

"Ada satu pesan untuk publik: Lindungi diri Anda, lindungi orang-orang tercinta, agar tidak terkontaminasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Vandenbroucke membela kebijakan pemerintah untuk menerapkan jam malam mulai tengah malam dan bukan lebih awal. Ditegaskan Vandenbroucke bahwa pemerintah Belgia 'tidak ingin membuat kehidupan menjadi semakin mustahil'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads